Istri Bupati Gianyar Kunjungi Warga Kelaparan di Sukawati
Istri Bupati Gianyar, Ida Ayu Surya Mahayastra bersama Dinas Sosial (Dinsos) Gianyar mendatangi Budiasa ke rumahnya yang tak layak huni
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Warga kelaparan asal Karangasem, Wayan Budiasa yang tinggal di emperan perumahan elit Bumi Rahayu, Banjar Batuaji, Desa Batubulan, Sukawati, mendapat perhatian serius Pemkab Gianyar, Rabu (23/1/2019).
Istri Bupati Gianyar, Ida Ayu Surya Mahayastra bersama Dinas Sosial (Dinsos) Gianyar mendatangi Budiasa ke rumahnya yang tak layak huni.
Dalam kunjungannya, Dayu Surya memberikan sejumlah bantuan berupa pangan.
Selain itu, pihaknya juga membantu Budiasa mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP), yang saat ini tidak jelas.
Dimana awalnya ber-KTP Karangasem, namun memiliki KTP Denpasar yang sudah hangus.
Namun dalam keseharian, ia mengaku sebagai warga Nusa Penida, Klungkung.
Karena hal tersebut, Budiasa tak tersentuh bantuan apapun.
"Kami bantu urus KTP, tetap akan ber-KTP Karangasem, supaya bisa mendapatkan bantuan," ujar Dayu Surya.
Diberitakan sebelumnya, Kanitreskrim Polsek Sukawati, IPTU Gusti Ngurah Winangun mendapat informasi ada keluarga mengalami keracunan, tapi tidak mempunyai biaya untuk berobat.
Mendapat informasi tersebut, pihaknya pun mendatangi rumah korban lalu mengajaknya berobat ke rumah sakit terdekat.
Baca: Dunkin Donuts: Buy 6 Get 6 Free Berlaku 5 Hari
Baca: Target Lolos Babak Delapan Besar Piala Soeratin, Pemain PS Badung U-15 Bakal Dapat Promosi ke U-17
Baca: Tragis, Diduga Mabuk & Kejar Kapal di Pelabuhan Ketapang, Pria asal Klungkung Tewas Jatuh Ke Laut
Baca: Keluarga Kelaparan di Sukawati Dibantu Polsek Sukawati, Kondisinya Memprihatinkan
Namun berdasarkan pemeriksaan dokter, anak Budiasa tidak mengalami keracunan melainkan sakit lantaran tak makan sejak Sabtu (19/1/2019).
Menurut dia, kondisi keluarga ini relatif memperihatinkan.
Tinggal di gubuk reot dengan dinding bedeg dan atap rumah bocor.
Dimana rumah tersebut Budiasa tinggali bersama tiga anaknya yang masih kecil-kecil, istri, dan orangtuanya yang semua kondisinya kurus lantaran kekurangan makan.
Meskipun anggota keluarga ini masih utuh, namun mereka tak memiliki biaya lantaran kesulitan mencari pekerjaan.
"Hanya sakit biasa, dokter sudah kasi obat dan sudah diperbolehkan pulang," ujarnya.
Terkait biaya pengobatannya, Winangun mengatakan, di antara sejumlah biaya, ia mengeluarkan uang pribadinya.
"Yang penting saat ini anak tersebut sudah mendapatkan obat, biaya tak jadi masalah," ujarnya. (*)
(*)