Gelombang Turun, BMKG Tetap Keluarkan Imbauan Waspada

Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Wilayah III Denpasar mencatat masih terjadi gelombang tinggi

Penulis: Noviana Windri | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Rizal Fanany
Gelombang pasang menerjang kawasan Pantai Padang Galak, Denpasar, Rabu (25/7/2018). Dampak dari gelombang pasang ini sejumlah warung dan trotoar di kawasan tersebut mengalami kerusakan serta penutupan enyeberangan sanur-nusa penida. BMKG memprediksi tinggi gelombang mencapai 3-7 meter. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Wilayah III Denpasar mencatat masih terjadi gelombang tinggi dan mengimbau nelayan untuk waspada dan tetap memperhatikan peringatan cuaca terkini. 

Fenomena Siklon Relay akan bergerak terus ke arah Selatan dan menjauhi wilayah Indonesia termasuk Bali.

Sehingga dampak langsung yang menimbulkan angin kencang sudah mulai mengecil. 

Saat ini, Bali kembali monsun Asia, pergerakan angin basah dari utara (Asia) lebih mendominasi dan Bali dan Jawa serta sekitarnya akan memasuki musim puncak hujan pada Februari dan Maret mendatang. 

"Kalau untuk femomena Siklon Tropis Relay memang sudah mulai menjauh. Meski demikian, secara tidak langsung menimbulkan area konfergensi atau pertemuan angin dari arah barat. Namun, di Jawa dan Bali lebih aman," ujar Imam Faturahman selaku Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Wilayah III Denpasar, Senin (28/1)

Dengan bergeraknya fenomena siklon tropis relay menjauh di wilayah Bali ini, otomatis menurunkan intensitas gelombang di perairan Bali.

 Saat ini, untuk Selatan perairan Bali sudah menurun dari kisaran 2,5 meter sampai 4 meter, sementara di Selat Bali 2,5 meter. 

Walau demikian, pihaknya tetap menghimbau kepada nelayan dan masyarakat yang melakukan aktivitas di perairan agar tetap waspada dan memperhatikan setiap imbauan yang dikeluarkan.

"Semenjak pergelarakan siklon tropis riley menjauh, memang gelombang laut menurun saat ini. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya gelombang tinggi juga. Kita tetap menghimbau kepada Nelayan agar lebih waspada," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved