TMMD Pembangunan Jalan di Desa Peninjoan Bakal Libatkan Warga Binaan Rutan Bangli

Pelaksanaan TMMD pada 26 Februari 2019 tidak hanya melibatkan TNI, Polri, maupun masyarakat sekitar, namun juga para Warga Binaan Rutan Bangli

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Dandim Bangli, Letkol CPN Andy Pranoto. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Tentara Manunggal Membangun Desa atau kerap disebut TMMD untuk pembukaan jalan baru di Desa Peninjoan, Tembuku, pada tahun 2019 ini bakal dilakukan dengan cara berbeda.

Pasalnya, pelaksanaan TMMD pada 26 Februari 2019 mendatang tidak hanya melibatkan TNI, Polri, maupun masyarakat sekitar, namun juga para Warga Binaan Rutan Bangli.

Dandim 1626 Bangli, Letkol CPN. Andy Pranoto saat ditemui Kamis (21/2/2019), membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, pelibatan para warga binaan ini merupakan salah satu bentuk masa transisi, utamanya dari segi mental, sebelum kembali di lingkungan masyarakat.

Baca: Jawaban Pelatih Bali United Soal Pergantian Melvin Platje Saat Lawan Persela, Teco: Ini Sistem Saya

Baca: “Silent Escape” Bersama b Hotel Bali & Spa

Warga binaan yang dipilih untuk ikut dalam program TMMD juga dikhususkan bagi yang memiliki skill pertukangan.

“Jadi di rutan, ada program masa transisi bagi warga binaan sebelum kembali ke masyarakat. Program itulah yang kami aplikasikan dalam TMMD ini, dengan tujuan menyiapkan mental mereka (warga binaan). Termasuk juga audiensi ke masyarakat agar tidak phobia terhadap warga binaan ini. Dengan cara ini, kami ingin tunjukkan pada masyarakat, walau statusnya masih narapidana (warga binaan) juga bisa berbuat untuk masyarakat. Jadi kenapa nggak kita terima dengan baik,” ungkapnya.

Selain melibatkan warga binaan, Dandim asal Kota Salatiga, Jawa Tengah ini juga mengatakan jumlah keterlibatan personel dalam TMMD tahun 2019 ini, sebanyak 150 orang dari TNI dibantu Polri.

Baca: Bagaimana Kelanjutan Program Tiket Bus Sekolah dengan Sampah Plastik di Denpasar?

Baca: AHY Ungkap Seperti Tersambar Petir Ketika Tahu Ani Yudhoyono Derita Kanker Darah

Disamping itu juga keterlibatan masyarakat sekitar.

Ditegaskan bahwa tujuan utama TMMD tidak hanya membangun jalan baru, namun lebih kepada memupuk serta melestarikan semangat gotong royong antar masyarakat.

“Inilah yang membedakan TMMD dengan proyek infrastruktur lainnya. Disamping program fisik, TMMD juga memiliki program non fisik. Seperti penyuluhan tentang hukum, narkoba, keluarga berencana (KB), kesehatan, perpajakan, bela negara, dan sebagainya. Termasuk juga bedah rumah,” ujar Andy Pranoto.

Disisi lain, ia menyebutkan panjang jalan yang dibangun yakni 1,5 kilometer dengan lebar 5 meter.

Baca: Bali United vs Persela Lamongan di Babak 16 Besar Piala Indonesia, Fadil: Mohon Dukungan Suporter

Baca: Art Centre Direncanakan Akan Jadi Tempat Jualan Agar Tidak Sepi

Pembangunan jalan berlokasi di Desa Peninjoan, khususnya pada jalur yang menghubungkan antara Dusun Tampuagan dengan Dusun Dukuh Penarukan, yang sebelumnya hanya jalan setapak.

Sedangkan dasar dipilihnya jalur tersebut, kata Andy Pranoto, lantaran kerap digunakan sebagian besar masyarakat Desa Peninjoan sebagai ritual ngayut dalam prosesi upacara pengabenan.

“Dari dulu masyarakat sekitar mengharapkan agar dibuatkan jalan, sehingga prosesi upacara bisa berlangsung dengan lebih nyaman. Karena permintaan mereka, maka kami kembalikan apakah siap untuk merelakan lahannya. Dan mereka menyatakan siap. Nantinya pada sisi kanan-kiri lahan yang dibebaskan juga digunakan untuk pembuatan dinding penahan tanah, mengingat jalur tersebut merupakan perbukitan,” ujarnya.

Baca: 4 Film Wajib Ditonton Akhir Pekan Ini: Kisah Remaja Ahok hingga Film Action Rio Dewanto

Baca: Kini Tinggal di Bali, Yoo Jae Hoon Ajak Anak Istrinya Jadi WNI

Disebutkan, anggaran pembangunan jalan ini senilai Rp 1,4 miliar yang bersumber dari APBD.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved