STD Bali Mengadakan Seminar Nasional Desain dan Arsitektur 2019
Sekolah Tinggi Desain (STD) Bali menyelenggarakan Seminar Nasional Desain dan Arsitektur (SENADA) 2019
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sekolah Tinggi Desain (STD) Bali menyelenggarakan Seminar Nasional Desain dan Arsitektur (SENADA) 2019 pada hari Kamis, 21 Februari 2019 kemarin.
Seminar ini dilaksanakan sebagai rangkaian acara Dies Natalis Sekolah Tinggi Desain Bali yang ke-6 dan New Media College yang ke-17, dan dibuka secara langsung oleh Ketua STD Bali, Made Arini Hanindharputri.
Keynote speaker yang dihadirkan yaitu Yasraf Amir Piliang merupakan pakar semiotika dan Guru Besar FSRD ITB.
Made Arini Hanindharputri merupakan ketua STD Bali dan dosen Desain Komunikasi Visual (DKV).
AA Gede Rai Remawa merupakan praktisi, dosen interior ISI Denpasar dan penasihat HDII Bali.
Baca: Dua Bupati Belajar Pelayanan Publik ke Banyuwangi
Baca: Dua Kali Absen Nyanyikan Anthem Rasa Bangga bersama Fans di Dipta, Teco Tegaskan Hal Ini
Masing-masing keynote speaker menyajikan materi yang sangat luar biasa.
Seminar SENADA 2019 ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan u.p. Asdep Bidang Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Seminar SENADA tahun ini mengambil tema “Desain Seni dan Budaya dalam Pembangunan Berkelanjutan di era Revolusi Industri 4.0.
Maksud dari tema tersebut adalah bagaimana tantangan, peluang yang dihadapi oleh para akademisi, maupun praktisi di bidang Desain, Seni, Budaya, dan Arsitektur dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di era Revolusi Industri 4.0 saat ini.
Baca: Pangdam Udayana Tegaskan Anggota Netral Saat Pemilu
Baca: Pupuk Rasa Bangga dan Solid Menjadi Komunitas Honda pada Gelaran Honda Bikers Camp 2019
Dimana Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi, dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi.
Teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya tidak hanya dalam proses produksi, melainkan juga di seluruh rantai nilai industri, sehingga melahirkan model bisnis yang baru dengan basis digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik.
Era Industri 4.0 tidak hanya memiliki potensi luar biasa dalam merombak aspek industri, namun juga mampu mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia.
Implikasinya adalah efisiensi produksi dan terjadi peningkatan produktivitas serta daya saing yang disebabkan oleh masuknya dunia virtual serta penggunaan mesin-mesin automasi yang terintegrasi dengan jaringan internet.
Baca: Penumpang China Airlines Bawa Ratusan Amunisi di Bandara Juanda, Begini Tanggapan Ditjen Hubud
Baca: Meriahnya HUT Islamic School Harapan Mulia 2019, Ada Penampilan Opick & Dik Doang
Ketua Panitia Seminar SENADA, Gede Pasek Putra Adnyana Yasa dalam sambutannya mengatakan bahwa Seminar SENADA yang output-nya berupa prosiding bertujuan selain sebagai ajang diskusi ilmiah, juga untuk menyebarluaskan artikel ilmiah sebagai pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang desain, seni, budaya, dan arsitektur untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di era Revolusi Industri 4.0 saat ini.
SENADA merupakan seminar bergengsi di bidang Desain, khususnya Desain Komunikasi Visual, Desain Interior dan Arsitektur di Bali.