Cerita Sedih Wayan Meja Semasa Hidup, Tidur Basah Kala Hujan Hingga Tewas Mengenaskan Dilindas Truk
Hidup di bawah garis kemiskinan ini pula yang diduga menyebabkan dalam beberapa tahun ini mengalami gangguan mental.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Korban tewas di By Pass Ida Bagus Mantra, Banjar Manyar, Desa Ketewel, Sukawati, Gianyar, Bali akhirnya teridentifikasi oleh keluarganya.
Dia adalah I Wayan Meja (60) seorang pria yang belum berkeluarga asal Banjar Dentiis, Desa Batuan, Sukawati.
Sebelum jasadnya dapat dikenali pihak keluarga, Meja sempat dinyatakan hilang sejak dua hari sebelumnya.
Saat Tribun Bali mendatangi rumah korban, Kamis (28/2/2019), kondisinya tempat tinggalnya terlihat memperihatinkan.
Baca: Jasad Mister X Yang Ditemukan di By Pass IB Mantra Ketewel Rusak Diduga Terlindas Truk Saat Sepi
Rumah tersebut kondisinya sudah sangat tua, dengan tembok batu bata yang sudah lapuk termakan usia.
Bahkan korban sendiri, tidur di bale dangin yang kondisinya tak bertembok.
Setiap hujan angin, korban tidur dalam kondisi basah.
Hidup di bawah garis kemiskinan ini pula yang diduga menyebabkan dalam beberapa tahun ini mengalami gangguan mental.
Dalam memenuhi kebutuhan seharinya, korban bekerja sebagai pemulung, serta mengandalkan gaji anak angkatnya yang bekerja di Pasar Sukawati.
Mirisnya lagi, korban yang semasa hidupnya memperihatinkan, kini tewas dengan cara mengenaskan.
Baca: Guru di Sekolah Menangis Mengingat Ismi Yang Meninggal Karena Digigit Ular Misterius di Rumahnya
Baca: Bocah SD di Gianyar Tewas Digigit Ular Misterius Sebesar Jari Telunjuk Saat Tidur di Kamar
Berdasarkan hasil rekaman CCTV yang diterima keluarga, terlihat kronologi kecelakaan.
Dalam rekaman, Meja terlihat berjalan kaki di jalur lambat By Pas IB Mantra arah Denpasar.
Dalam suasana gelap, datang truk container dan langsung menabrak korban.
Tak hanya itu, truk tersebut juga melindas tubuh korban lalu kabur.
“Ratu Bathara, dados kene pejalan idup paman tyang,” (Tuhan, kenapa seperti ini perjalan hidup paman saya,) ujar Ni Ketut Asih (42) keponakan korban, sembari menangis.