Nonton OPA FC Serasa Nostalgia Skuat PON Bali 2004
Komunitas yang didirikan tepat pada Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2017 ini berisi the winning team pemain yang memperkuat Bali pada Pra PON
Penulis: Marianus Seran | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Siapa tak kenal mantan pemain sepak bola Bali yang tergabung dalam komunitas Oldiest Player Antusias (OPA FC).
Komunitas yang didirikan tepat pada Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2017 ini berisi the winning team pemain yang memperkuat Bali pada Pra PON sepak bola tahun 2003 dan PON 2004 di Palembang, Sumatera Selatan.
Jika melihat aksi OPA FC di lapangan, kita ditarik kembali ke belakang atau bernostalgia dengan the winning team PON Bali 2004.
Baca: Satu Dasawarsa Astra Kobarkan Semangat Anak Muda Terbaik jadi Inspirasi Bangsa
Baca: Ifandi Dibekuk saat Tidur di Bedeng Bekas Proyek, Polsek Kutsel Amankan Pelaku Pencurian Rp 89 Juta
Saat Pra PON 2003 di Stadion Ngurah Rai Denpasar, semeton Bali tentu ada yang menjadi saksi tangguhnya tim ini.
Wakil NTT dihajar 3-0 pada pertemuan pertama dan 5-0 pada pertemuan kedua.
Kala itu, NTB mundur.
Namun, saat gelaran PON di Palembang, Gede Sudarna dkk tak mampu melangkah jauh dari fase grup, setelah menoreh hasil menang atas Sulsel 2-1, kalah lawan Sumut 3-1, dan kalah lawan Jatim 4-0.
Baca: Dituntut 20 Tahun Penjara, Wayan Siki Pembunuh Jukir Ajukan Pembelaan
Baca: David Terbukti Edarkan Ekstasi di Klub Malam, Mantan Manajer Diskotek Pyramid Diganjar 7 Tahun
Setelah helatan tersebut, para pemain tim menjadi incaran klub profesional luar Bali.
Dan sejumlah pemain akhirnya bisa menjadi bagian klub profesional di kasta pertama Liga Indonesia hingga saat ini.
"Setelah PON Palembang, para pemain kebanyakan main di luar Bali dan bekerja di perusahaan di Bali," kata Ketua OPA FC Gede Sudarna yang juga gelandang PON Bali saat itu.
Baca: Rutin Gelar Kegiatan Donor Darah, BROS Ajak Karyawan dan Masyarakat jadi Pendonor Hidup
Baca: Bawaslu Masuk ke Tahap Penyelidikan, Dugaan Pelanggaran Kampanye Gubernur Bali di Renon
Gede Sudarna merinci, para pemain PON Bali 2004 yang tergabung di OPA FC yakni Putu Dian Ananta (eks Perseden dan Persidafon), Gangga Mudana (Persija Jakarta) , AA Bramastra (Pelatih PS Badung dan Perseden), Charles (Eks kiper Perseden) Jumada, Anggo Julian (Eks Arema) , Made Binter Wirahadi (Bali United, Kalteng Putra, PSS Sleman, PS Polri), Gede Sukadana (Persela, Arema, Bali United dan Kalteng Putra), Anom Nindia, Beny Lukman Setiawan, Made Astawa (eks Deltras Sidoarjo) , Made Bangli, dan Kadek Sanjaya dan beberapa pemain yang masih aktif memperkuat tim di Bali.
AA Bram berperan sebagai pelatih di OPA FC.
"Kekeluargaan sangat terjaga dalam tim ini. Karena OPA FC gabungan pemain yang pernah berjuang di Pra Pon 2003, PON Sumsel 2004. Jadi kami sudah tahu kekurangan-kelebihan masing-masing sejak dulu," jelas Gede Sudarna.
Baca: Hingga Kini Hasil Seleksi PPPK Tahap I Kota Denpasar Belum Bisa Diumumkan, Ini Penyebabnya
Baca: Dukung Pembangunan Wilayah Terluar, XL Axiata Hadirkan Jaringan 4G di Kepulauan Anambas Riau
Saat merayakan HUT pertama OPA FC tahun 2018 lalu, digelarlah turnamen usia 35 tahun di Lapangan Penataran Agung Kedonganan.
OPA FC membuka ruang bagi eks pemain untuk menyalurkan hobi mereka.
"Kami bikin turnamen U35 di Lapangan Kedonganan. Yang juara, Persi Jimbaran, Eka Canti juara kedua, OPA FC ketiga, Bappor Bali keempat. Tapi di turnamen Tedung Bali Cup 2018, dan YAS Tabanan usia 35, OPA FC keluar sebagai juaranya," kata Gede Sudarna.
Baca: Biofoam dan Obat Sariawan Antarkan Siswa SMAN 1 Denpasar Raih Prestasi Tingkat Dunia
Baca: Bermula dengar Jeritan Suara dalam Makam, Polisi Evakuasi Hidup-hidup Seorang Pria
