Kenapa Bunyi Kentut Berbeda? Begini Penjelasannya

Jika diingat, kentut memiliki beragam bunyi dan bau. Mengapa hal itu terjadi? Berikut ulasannya

Editor: Irma Budiarti
diane39 via Kompas.com
Ilustrasi kentut. 

TRIBUN-BALI.COM - Berada di keramain dan tiba-tiba kentut, rasanya sungguh tidak nyaman dan memalukan.

Apalagi kalau bau busuknya tercium atau suaranya terdengar keras.

Jika diingat, kentut memiliki beragam bunyi dan bau.

Mengapa hal itu terjadi?

Proses alamiah

Pertama, perlu disadari kentut adalah hal normal yang dilakukan oleh semua orang.

Kentut sendiri merupakan tanda yang diberikan tubuh bahwa sistem pencernaan kita berfungsi dengan baik.

Baca: Tersangka Pelempar Bom Molotov di Ubung Ditangkap, Ini Penjelasan Versi Kepolisian

Baca: LPD Lambing Rayakan HUT Ke-25 dengan Jalan Sehat Berhadiah

Namun, tidak semua kentut sama.

Ada yang tidak memiliki suara tapi bau busuknya sangat tajam, ada juga yang bunyinya sangat keras tapi tidak berbau.

Menurut ahli gastroenterology dari Universitas Michigan Medicine Gastroenterology Clinic, manusia menyimpan rata-rata 1,5 liter gas pada saluran pencernaannya setiap hari.

Dalam sehari, manusia bisa kentut sebanyak 14 sampai 23 kali dan cenderung tidak berbau.

Bunyi kentut

Kentut sendiri dipengaruhi oleh makanan yang kita makan.

Kalau kita makan kacang polong, sawi kol, atau nangka kita akan cepat kentut.

Baca: VIDEO! SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Debat Cawapres 2019 Bisa Diakses Via Smartphone

Baca: Kasus Pembakaran Motor di Ubung Terungkap, Pelaku Masih Simpan Dendam Lama pada Korban

Pasalnya, makanan tersebut kaya akan kandungan gas.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved