'Mother of Satan', Bom Mengerikan Yang Dipakai ISIS saat Beraksi di Surabaya Hingga Sri Lanka

Serangan teror di Barcelona dan Manchester pada 2017 silam, juga diduga kuat menggunakan ledakan mother of satan.

Editor: Eviera Paramita Sandi
(Ishara S Kodikara/AFP)
Personel keamanan Sri Lanka berjalan diantara mayat-mayat yang terkena ledakan di gereja St Anthony's Shrine, setelah ledakan menghancurkan bangunan yang terletak di Kochchikade, Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). 

TRIBUN-BALI.COM- Pada Minggu (21/4/2019) sebuah tragedi memilukan terjadi di Sri Lanka di mana perayaan paskah berakhir dengan pembantaian masal.

Setidaknya 290 orang tewas dan 500 lainnya luka-luka, setelah delapan ledakan menghantam hotel dan gereja, demikian laporan Dailymail Selasa (23/4/2019).

Menurut laporan terbaru, mengutip Dailymail (23/4/2019), bom yang digunakan untuk aksi teror tersebut dibuat di sebuah pabrik tembaga, di Wellampitiya, pinggiran utara-timur Kolombo.

Pabrik tersebut diyakini milik Inshaf Ahamad, yang dianggap telah meledakan diri dalam serangkaian serangan teror tersebut.

Adik ipar dari Inshaf, bernama Ashkhan Alamdeen (29) mengatakan dia telah membuat malu keluarga mereka.

"Mereka telah menghancurkan keluarga kami, dan merengut nyawa ratusan orang di seluruh dunia," kata Ashkhan.

"Kami tidak tahu apa yang mereka rencanakan, Jika kami punya, kami akan segera memberi tahu polisi," jelasnya.

Fakta menarik lain yang diketahui, bom bunuh diri yang digunakan dalam aksi teror tersebut adalah berjenis "mother of satan" (bunda iblis), lapor Dailymail.

Perlu diketahui bom ini merupakan jenis yang sama digunakan dalam serangkaian aksi teror pemboman di beberapa gereja di Surabaya Mei 2018 lalu.

Baik di Sri Lanka maupun Indonesia, bom ini dibuat dengan cara rakitan.

Namun tidak disebutkan secara pasti apakah berasal dari sumber yang sama.

Mother of satan adalah sebutan dari peroksida aseton yang berbahan baku triacetone tripexide (TATP), bom ini akan meledak jika terkena panas gesekan atau goncangan.

Mother of satan ditemukan pada tahun 1895 oleh Richard  Wolffenstein, dibuat dari bubuk putih yang memiliki bau khas.

Bom ini juga mengandung nitrogen.

Namun, sifatnya yang tidak stabil sering membuatnya meledak sebelum digunakan, dan juga digunakan dalam serangan teroris di beberapa wilayah.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved