Isak Tangis Keluarga Pecah Iringi Kedatangan Jenazah Made Budi Korban Jebolnya Jembatan di Baturiti

Isak tangis keluarga dan kerabat pun menyambut ketika korban sampai di rumah duka di Banjar Puseh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Suasana duka menyelimuti kedatangan korban tertimbun longsor di jembatan penghubung di Banjar Puseh-Banjar Bunyuh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, Selasa (7/5/2019) yang jebol. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN -- Sekitar pukul 12.30 Wita, korban tertimbun jebolnya jembatan penghubung di Banjar Puseh-Banjar Bunyuh, Baturiti, bernama  Made Budi (50) akhirnya berhasil dievakuasi.

Korban yang sudah dibungkus dengan kantong jenazah dievakuasi dengan menggunakan tali kemudian ditarik ke atas.

Selanjutnya korban pun dibawa menuju rumah duka.

Isak tangis keluarga dan kerabat pun menyambut ketika korban sampai di rumah duka di Banjar Puseh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

Baca: BREAKING NEWS Jembatan di Baturiti Jebol, Dua Orang Warga Meninggal, Satu Orang Tertimbun

Keluarga korban tak henti-hentinya menangis.

Setelah sampai di rumah duka, korban langsung dimandikan dan selanjutnya disemayamkan di bale dangin rumah duka.

“Saat ini proses evakuasi sudah selesai, korban ditemukan dalam keadaan meningal dunia,” kata Kelian Dinas Banjar Puseh, I Nyoman Suda, Selasa (7/5).

Ia melanjutkan, setelah ditemukan rencananya juga akan menggelar upacara. Upacara yang rencananya dilakukan adalah ngaturang guru piduka.

“Setelah ini kami akan menggelar ritual guru piduka,” jelasnya.

Tim Gabungan masih melakukan penanganan orang tertimbun longsor di jembatan penghubung di Banjar Puseh-Banjar Bunyuh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, Selasa (7/5/2019) yang jebol.
Tim Gabungan masih melakukan penanganan orang tertimbun longsor di jembatan penghubung di Banjar Puseh-Banjar Bunyuh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, Selasa (7/5/2019) yang jebol. (Tribun Bali / I Made Prasetia Aryawan)

Seperti diketahui sebelumnya, tiga orang warga dikabarkan menjadi korban karena jebolnya sebuah jembatan penghubung di Banjar Puseh-Banjar Bunyuh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Selasa (7/5/2019).

Dari tiga orang tersebut, dua orang diantaranya meninggal dunia dan satu orang masih tertimbun di reruntuhan longsor.

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa ini bermula saat krama subak setempat melakukan gotong royong untuk pembangunan sebuah jembatan yang juga menghubungkan jalan menuju subak.

Anggota subak ada 80 orang,

“Saya dengar informasi langsung ke sini untuk melihat kejadiannya," kata seorang warga Banjar Perean, Gusti Ngurah Semara Jaya (42).

Dia menuturkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 Wita dimana saat krama subak Palian melakukan kegiatan gotong royong untuk pembangunan sebuah jembatan alternatif di desa setempat.

"Ini orang gotong royong tadi di sini krama subaknya, tapi tiba-tiba saja jembatannya jebol sehingga tiga orang yang berada di atas jembatan jatuh," jelasnya.

Hingga saat ini, tim gabungan dari Polisi, BPBD dan warga sedang melakukan penanganan terhadap peristiwa jembatan jebol.

Sebab, satu orang warga belum ditemukan dari timbunan tanah. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved