Begini Kisah Perantauan dr Dewa Ardika, Putra Bali yang Lolos Jadi DPD Sultra
Tak hanya berprofesi sebagai dokter, sosok dr Dewa juga dikenal sebagai seorang tokoh pendidikan di Sulawesi Tenggara
Penulis: Ragil Armando | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - dr Dewa Putu Ardika Seputra, Sp.OG pertama kali menginjakkan kaki Sulawesi Tenggara, tahun 1991.
Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dirinya langsung merantau ke Pulau Wawonii di Kabupaten Konawe Kepulauan, Sultra.
Ia sempat kembali ke Bali untuk menempuh pendidikan dokter spesialis kandungan di Unud pada tahun 1996. Baru pada tahun 2001 dirinya mulai menetap di Kendari hingga saat ini.
"Saya dulu lulus tahun 91 dokter umum di Udayana, lalu 92 saya merantau di sebuah pulau namanya Pulau Wawonii selama tiga tahun, kemudian mengambil spesialisasi tahun 96 di Udayana juga, kemudian tamat tahun 2000 Agustus, kemudian 2001 saya merantau ke Kendari dengan bekal ijazah saja," akunya.
Tak hanya berprofesi sebagai dokter, sosok dr Dewa juga dikenal sebagai seorang tokoh pendidikan di Sulawesi Tenggara.
Ia memiliki sekolah dari TK sampai SMK Kesehatan yang semuanya dikhususkan bagi orang-orang yang tidak mampu.
"Kalau SD-nya namanya SD Smart School, TK-nya juga sama, kalau SMK-nya SMK Kesehatan Dewi Sartika," ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga memiliki dan mengelola sebuah rumah sakit yang dinamakannya RSU Dewi Sartika di Kendari.
"Sekarang saya bekerja di rumah sakit milik saya sendiri," tukasnya.
Berbekal pengalaman hidupnya, apabila ditetapkan sebagai anggota DPD RI Dapil Sultra, dr Dewa memiliki cita-cita untuk memajukan provinsi tersebut.
Selain fokus masalah kesehatan dan pendidikan, ia juga ingin membangun pariwisata Sultra agar bisa menyamai Bali.
"Yang pertama kan harus memberikan kuasa untuk rakyat. Sesuatu kekuatan yang dibentuk oleh rakyat, rakyat harus mendapatkan manfaatnya. Kemudian belum merata pelayanan kesehatan di sini. Kemudian potensi Sultra itu kan masih banyak yang perlu dikembangkan termasuk pariwisata tentu yang selama ini identik dengan Bali, peluang-peluang pertanian, peluang peternakan itu kan banyak sekali, sehingga saya berpikir maju ke DPD itu adalah untuk membuat Sultra lebih baik lagi," tegasnya.
Baca: Putra Bali Lolos Jadi Senator Sultra, dr Dewa Ardika Posisi 4 di Pileg 2019
Semua Golongan
Di sisi lain, Ketua PHDI Provinsi Sulawesi Tenggara, Nyoman Sudiana, mengaku bersyukur dengan lolosnya dr Dewa sebagai senator. Menurutnya, hal itu tak lepas dari ketokohan dr Dewa di Sulawesi Tenggara.
"Perlu juga tiang sampaikan, dr Dewa sebelumnya adalah Ketua Peradah Provinsi Sultra dan saat ini Ketua Prajaniti provinsi. Karena pergaulan dan ketokohannya, beliau didukung juga oleh suku lain, selain orang Bali," katanya saat dihubungi terpisah, kemarin.
Setelah terpilih sebagai Senator Sultra, ia berharap dr Dewa dapat menjadi penyambung lidah aspirasi tidak hanya masyarakat Hindu di Sultra, tapi semua golongan masyarakat Sultra.