2 Kecamatan di Tabanan Berpotensi Kisruh PPDB, Dewan Tuding Disdik Lamban Tangani Masalah
Tahun ini khususnya di wilayah perkotaan yakni Kecamatan Tabanan dan Kediri dinyatakan kekurangan enam rombongan belajar
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Tabanan seakan tak pernah usai.
Tahun ini khususnya di wilayah perkotaan yakni Kecamatan Tabanan dan Kediri dinyatakan kekurangan enam rombongan belajar (rombel). Dengan ini sekitar 192 siswa tak kebagian sekolah negeri.
Membahas masalah ini, Komisi IV DPRD Tabanan menggelar rapat kerja dengan Dinas Pendidikan Tabanan terkait persiapan PPDB tahun 2019 di Ruang Komisi IV DPRD Tabanan, Senin (13/5/2019).
Dewan menyayangkan keadaan seperti ini terus terjadi setiap tahunnya. Eksekutif dalam hal ini Dinas Pendidikan dinilai lamban melakukan koordinasi atau persiapan terkait PPDB.
Sebab Dinas Pendidikan seharusnya sudah mempersiapkan sejak beberapa bulan sebelum PPDB dimulai.
Berdasarkan data yang berhasil diperoleh untuk di Kecamatan Tabanan akan kekurangan dua rombongan belajar (rombel).
Rinciannya, dari jumlah siswa SD yang lulus sebanyak 928 orang (29 rombel), sedangkan daya tampungnya hanya 824 (27 rombel).
Kemudian untuk kecamatan Kediri akan kekurangan sebanyak empat rombel atau 128 siswa. Rinciannya, dari jumlah daya tampung 356 siswa (11 rombel), jumlah lulusan siswa SD sebanyak 483 orang atau 15 rombel.
“Dari pemetaan kami (Dinas Pendidikan), delapan kecamatan lainnya tidak terjadi masalah. Permasalahan hanya terjadi di dua kecamatan di wilayah perkotaan saja,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Tabanan, I Wayan Udayana Sosiawan saat rapat bersama Komisi IV DPRD Tabanan.
Ia sebutkan untuk di wilayah Kecamatan Tabanan ada 27 rombel yang tersedia di SMPN 1, 2, 3, dan 6 Tabanan.
“Untuk zona keempat SMPN yang ada tersebut saat ini memerlukan 29 rombel, namun yang tersedia hanya 27 rombel sehingga kurang dua rombel,” sebutnya.
“Ini sudah daya tampung maksimal. Terlebih lagi beberapa tahun sebelumnya, di SMPN 2 dan 3 Tabanan sempat ada kelebihan rombel sehingga terlihat pada data pokok pendidikan (Dapodik) di pusat itu mendapat garis merah. Untuk Kecamatan Kediri akan kekurangan empat rombel atau 128 siswa," sambung dia.
Lalu apa solusi atas permasalahan tersebut?
Sosiawan pun belum berkomentar banyak. Ia mengaku akan mencarikan solusi atas permasalahan tersebut.
Sedangkan bagaimana dengan pembangunan di dua SMPN baru? Kata dia, sepuluh rombel yang tersedia pada dua sekolah baru tersebut belum mampu mengcover jumlah lulusan yang ada.