Ombak Mengganas di Pesisir Pantai Tegal Besar, Hancurkan Jalan Raya Hingga Tembok Senderan Vila

Ombak besar dalam beberapa hari terkahir, bahkan telah mengikis jalan raya dan merusak tembok senderan vila di pesisir Pantai Tegal Besar

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Kondisi jalan dan bangunan yang hancur dihantam ombak tinggi di pesisir Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Banjarangkan, Klungkung, Jumat (14/6/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Hujan gerimis masih mengguyur Klungkung, Jumat (14/6/2019).

Warga asal Banjar Tegal Besar, Desa Negari, Klungkung, Jero Putu Eka Erawati (44) bergegas menutup pintu warungnya yang terletak di pesisir pantai.

Suara ombak terdengar keras di warung itu yang berjarak kurang dari 10 meter dari pesisir.

Ombak besar  dalam beberapa hari terkahir, bahkan sudah sampai mengikis jalan raya, serta merusak bangunan hotel dan tembok senderan vila di pesisir Pantai Tegal Besar.

Ombak di Pantai Tegal besar siang kemarin mencapai sekitar enam meter.

Saking kerasanya hantaman ombak, tanah terasa bergetar ketika berdiri di depan warung milik Jero Eka. Kondisi ini sudah terjadi selama empat hari terakhir.

"Kemarin (dua hari lalu), ombak bahkan sampai ke warung saya. Sudah empat hari saya tutup," ungkap Jero Eka.

Ombak terbesar terjadi dua hari lalu sekitar pukul 11.00 Wita. Hantaman gelombang membuat warga keluar dan melihatnya lebih dekat.

Sampai tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan membuat mereka berhamburan berlari menyelamatkan diri.

Suara tersebut ternyata berasal dari tembok senderan yang melindungi  vila sudah miring dan terlepas dari daratan.

Tinggal menunggu waktu, tembok sepanjang 10 meter dan tinggi empat meter  tampaknya akan hancur.

Sementara bangunan hotel yang sudah tidak beroperasi di sisi timur jalan juga mulai hancur. Sisi selatan bangunsn hotel sudah retak-retak dan rawan ambrol akibat terjangan ombak ganas.

"Awalnya terdengar suara gemuruh, saya kira bangunan villa roboh.  Saya sampai lari menyelamatkan diri, ternyata tembok yang dibangun di barat jalan sudah miring. Bangunan hotel di timur jalan, juga retak dan rawan ambrol karena abrasi. Kondisi ini diperparah dengan hantaman gelombang tinggi selama 4 hari ini," ungkap Erawati

Sementara sisa jalan raya menuju pesisir pantai juga sudah terkikis abrasi yang parah.

Dalam rentang waktu setahun terakhir, panjang jalan yang sudah jebol karena terkikis abrasi lebih dari 20 meter.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved