Ombak Mengganas di Pesisir Pantai Tegal Besar, Hancurkan Jalan Raya Hingga Tembok Senderan Vila

Ombak besar dalam beberapa hari terkahir, bahkan telah mengikis jalan raya dan merusak tembok senderan vila di pesisir Pantai Tegal Besar

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Kondisi jalan dan bangunan yang hancur dihantam ombak tinggi di pesisir Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Banjarangkan, Klungkung, Jumat (14/6/2019). 

Material jalan sudah hancur dan berserakan karena dihantam gelombang.

Bahkan sudah tidak ada lagi pesisir dengan pasir di lokasi itu. Tinggal ombak yang terus semakin hari, semakin mengikis daratan.

"Setahun lalu, warung saya masih jauh dari pesisir, sekitar 30 meter. Sekarang bahkan kurang dari 10 meter. Sudah mepet sekali dengan jalan yang jebol karena ombak ini," tutur Jero Eka.

Ia mengungkapkan kekhawatirannya dengan kondisi tersebut. Ia  berharap pemerintah segera mengatasi hal ini.

Jika dibiarkan, Jero Eka khawatir tanah semakin terkikis dan semakin mendekati pemukiman warga.

Sertifikat Tanpa Tanah
Keresahannya ini bukan tanpa alasan. Masih jelas terbekas diingatannya, 15 tahun lalu daratan di pesisir masih luas.

Laut masih jauh dari daratan, sekitar 300 meter dari lokasi saat ini.

Namun abrasi kian hari kian parah. Semakin hari, daratan semakin habis terkikis ombak.

Beberapa petak tanah milik orang tua Jero Eka yang berada di pesisir sudah berubah menjadi laut

"Sertifikat tanah masih ada, sekarang tanahnya sudah jadi laut. Semoga segera diatasi pemerintah karena abrasi semakin dekat dengan pemukiman warga. Kalau nanti ini dibiarkan, bisa-bisa kami kehilangan tempat tinggal," ungkapnya.  

Ancam Kuburan dan Pura Dalem
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemerintah Kabupaten Klungkung, Anak Agung Lesmana mengaku akan segera berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Bali-Penida terkait kondisi ini.

"Masalah ini saya koordinasikan dan infokan dulu," kata dia.

Berdasarkan data terakhir Dinas PU Klungkung,  saat ini pesisir Klungkung  yang rawan abrasi sepanjang 25,77 kilometer.

Dari jumlah itu, ada sekitar 13,523 kilometer yang telah berhasil ditangani. Sementara sisanya 12,247 kilometer garis pantai rawan abrasi akan ditangani secara bertahap.

Sekitar 6,5 kilometer pesisir abrasi ada di Klungkung daratan dan sekitar 5,75 kilometer ada di Nusa Penida.

Penanganan abrasi di tahun 2019 ini difokuskan di Banjar Kutapang, Desa Batununggul. Hal ini karena abrasi di lokasi tersebut sudah mengancam kuburan dan Pura Dalem setempat.

Anggaran penanganan abrasi tersebut berasal dari dana APBD senilai Rp 2 miliar.

Dengan anggaran tersebut, perkiraan abrasi yang tertangani hanya sepanjang 100 meter. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved