PDAM Badung Tambah 2.000 Target Jumlah Sambungan, Perlu Dana Rp 2,4 M

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama Badung tahun ini menggelontorkan dana Rp 2,4 miliar. Dana ini untuk mengejar target bisa menambah sebanyak 2.000 sambungan baru.

Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama, Wayan Suyasa mengatakan, saat ini di perusahaan daerah ini ada pengadaan material sambungan langganan.

PDAM memasang nilai Pagu sebesar Rp 2.417.774.002,00 dengan Harga Perkiraan Sementara (HPS) Rp 2.346.764.728,00.

“Iya kami kini kembali melakukan pengadaan sambungan langganan untuk memenuhi target yang sudah ditetapkan,” ujar Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama, Wayan Suyasa, Sabtu (6/7/2019)

Suyasa mengatakan, pengadaan sambungan untuk pelanggan baru tersebut, untuk 2.000 pelanggan baru PDAM. Dalam sambungan langganan itu, kata dia lengkap dengan satu kran air.

“Yang kami lelang ini untuk 2.000 pelanggan. Jadi materialnya tak hanya pipa saja, ada juga water meter dan juga kran air,” katanya.

Disinggung mengenai capaian target di Semester I atau hingga bulan juni 2019, pihaknya mengatakan target penambahan pelanggan sudah mencapai 986 pelanggan baru.

Sehingga pihaknya yakin hingga akhir tahun 2019 PDAM Tirta Mangutama berhasil mencapai target sebanyak 2.000 pelanggan.

“Untuk Bulan Januari hingga Juni ini, kami sudah berhasil menambah pelanggan mencapai 986 pelanggan. Untuk kedepannya hingga akhir tahun kami optimis bisa tercapai 2.000,” jelasnya.

PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung hingga kini sudah memiliki 72.286 pelanggan tetap.

Bahkan dalam meningkatkan pelayanan dan mengurangi tingkat kebocoran yang terjadi, PDAM juga melakukan penggantian water meter yang berumur lebih dari 5 tahun.

“Kalau rusak atau umurnya lebih dari 5 tahun kami akan ganti water meternya,”ungkapnya.

Rp 2,9 Miliar untuk Water Meter
Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama, Wayan Suyasa menjelaskan, tahun ini, PDAM juga melakukan pengadaan water meter.

Bahkan menurutnya dana yang disediakan untuk pengadaan water meter itu sebesar Rp 2.972.934.800,00.

“Jadi yang jelas ini untuk pelayanan kami dan mengurangi tingkat kebocoran yang terjadi,” ucapnya.

Pihaknya mengaku, pengadaan water meter dilakukan selama satu tahun dengan jumlah water meter 7.000 unit.

“Rp 2,9 M itu untuk 7.000 water meter yang akan kami pakai selama satu tahun. Itu pun kalau ada yang rusak dan usianya lebih dari lima tahun baru di ganti,” pungkasnya. (*)