Gede Ari Emosi Diusir WNA, Dilarang Berenang di Pantai Depan Vila di Buleleng
Kericuhan antara penduduk lokal di Dusun Pegayaman, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng dengan seorang warga negara asing (WNA) asal Timur Tengah
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA -- Kericuhan antara penduduk lokal di Dusun Pegayaman, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng dengan seorang warga negara asing (WNA) asal Timur Tengah, terjadi pada Minggu (21/7) sekira pukul 17.30 Wita.
Perkaranya, sang WNA merasa keberatan ketika warga Dusun Pegayaman berenang tepat di depan vila tempat ia menginap. Kericuhan ini pun sempat viral di media sosial.
Gede Ari Adnyana, warga asal Dusun Pegayaman dikonfirmasi Selasa (23/7) mengatakan, Minggu (21/7) sekira pukul 17.30 Wita, ia bersama anaknya berenang di pantai dusun setempat, atau lebih tepatnya di depan vila The Villas.
• 61 Warga Binaan Lapas Perempuan Denpasar Galungan di Balik Jeruji Besi, Begini Cerita Bunda Prapti
• Mega Undang Prabowo ke Kongres PDIP di Bali
Baru lima menit berenang, Gede Ari mengaku tiba-tiba dihampiri oleh WNA asal Timur Tengah yang tidak diketahui identitasnya itu.
Oleh sang WNA, Gede Ari diminta untuk tidak berenang di depan pantai tempat ia menginap.
Hal tersebut lantas membuat Gede Ari naik pitam. Ia merasa pantai tersebut sejatinya terbuka untuk semua orang.
Hingga terjadi perdebatan antara Gede Ari dengan WNA tersebut selama kurang lebib 10 menit.
Bahkan pegawai BUMN ini mengaku WNA itu sempat membawa senjata tajam.
• Kronologi Wayan Kartini Temukan Jasad Bayi di Pinggir Jalan, Masih Ada Tali Pusar & Alami Luka Lecet
Hingga akhirnya ia pun melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Banjar.
"WNA itu bersama keluarganya, menginap di The Villas. Saat kami berdebat, WNA itu menggunakan nada yang cukup keras, bahasa Inggris campur Arab. Hampir terjadi baku hantam. Katanya saya jangan mandi di pantai depan vila itu karena sudah disewa. Padahal pantai ini kan ruang publik, bisa dinikmati semua kalangan," ungkap Gede Ari.
Atas laporan Gede Ari, aparat kepolisian sektor Banjar pun bergegas turun ke TKP.
Untuk menjaga situasi agar tetap kondusif, polisi pun akhirnya meminta sang WNA agar segera meninggalkan vila tersebut.
Menurut informasi, WNA Arab itu kini memilih untuk menginap di hotel lain, kawasan Desa Temukus.
"Bukan cuma saya saja yang sempat diusir. Ada empat pemuda asal Desa Sidatapa yang sedang nongkrong di sekitar pantai itu juga sempat diusir," keluh Gede Ari.
• Lahir Umanis Galungan, Dermawan, Pengasih, Begini Jalan Hidupnya
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Sumarjaya membenarkan terkait adanya kericuhan antara penduduk lokal dengan WNA asal Timur Tengah di sebuah vila kawasan Desa Temukus.
"Itu hanya salah paham saja. WNA itu menyamakan dengan vila-vila yang lain, kalau nyewa vila sekalian dengan pinggir pantainya. Sementara di Temukus itu masih milik umum, bukan pribadi.
Masalahnya sudah selesai. WNA itu sudah pindah ke hotel lain," jelasnya. (*)