Waduh, Hunian Hotel di Lovina Turun Jelang Tahun Baru
Kalau tahun ini bisa dibilang lebih sepi dibandingkan tahun lalu. Tidak tahu kenapa kok bisa sepi?
Penulis: Lugas Wicaksono | Editor: Kambali
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Suasana Hotel Rini Lovina, Buleleng, Bali lengang, Senin (29/12/2014). Hanya ada beberapa wisatawan mancanegara (wisman) yang lalu-lalang di area hotel. Manajer Hotel Rini, Made Edi Wijaya mengatakan, menjelang tahun baru kali ini tamu hotelnya sepi. Tidak terlihat lonjakan tamu seperti yang telah diperkirakan.
Bahkan, tingkat hunian di hotelnya menjelang tahun baru ini menurun 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, ia tidak mengetahui penyebabnya. "Kalau tahun ini bisa dibilang lebih sepi dibandingkan tahun lalu. Tidak tahu kenapa kok bisa sepi?" kata Wijaya.
Dikatakan, sebagian besar tamu hotelnya merupakan wisman dari Eropa. Mereka memilih berlibur ke Lovina untuk menghindari musim salju di negaranya. Wijaya menambahkan, wisman biasanya memilih liburan ke Lovina untuk menikmati wisata lumba-lumba dan aktivitas snorkling. Setelah itu, mereka lebih memilih menghabiskan hari-harinya di Bali Selatan.
"Kalau di sini biasanya mereka cuma dua hari tiga hari menginap. Lihat lumba-lumba sama snorkling. Kalau pas malam tahun baru mereka lebih memilih di selatan karena lebih meriah," ungkapnya.
Namun, meski tingkat hunian hotel menurun dibandingkan tahun lalau, pihaknya menaikkan tarif menginap. Jika pada hari-hari biasa Rp 200 ribu, sejak sepekan ini dinaikkan menjadi Rp 300 ribu per malam. "Tetap naik tarifnya setiap mau tahun baru. Karena semua hotel di sini menaikkan tarifnya. Memang turun kalau dibandingkan tahun lalu. Tapi kalau dibandingkan hari-hari biasa lumayan tamunya," tandasnya. (*)
