Rabies Makan Korban

Istri Meninggal Suspect Rabies, Suwandi Berjuang Sendiri Rawat 3 Anaknya

Suwandi, seorang buruh serabutan kini harus merawat ketiga anaknya yang masih kecil seorang diri usai istrinya meninggalkannya untuk selamanya.

Penulis: Lugas Wicaksono | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Lugas Wicaksono
I Ketut Suwandi (41) menunjukkan foto istrinya, Ni Kadek Dwi Antari semasa hidup di rumahnya Banjir Dinas Kanginan, Desa/Kecamatan Sawan, Buleleng, Senin (21/9/2015). 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Ni Kadek Dwi Antari (37) meninggal dunia di RSUD Buleleng, Bali, Minggu (20/9/2015).

Antari meninggal dunia diduga akibat terinfeksi virus rabies.

(Baca Berita Terkait: Trauma Istri Meninggal Digigit Anjing, Ketut Suwandi Bunuh Anjingnya)

Dua bulan lalu, kaki Antari digigit anjing liar putih saat jalan kaki di sepanjang jalan Desa Sawan, tepatnya di depan SDN 2 Sawan.

Suaminya, I Ketut Suwandi (41) saat kejadian telah berusaha mencarikan vaksin anti rabies (VAR) namun tidak juga mendapatkannya.

Suwandi, seorang buruh serabutan kini harus merawat ketiga anaknya yang masih kecil seorang diri usai istrinya meninggalkannya untuk selamanya.

Anak pertamanya, Ni Putu Ayu Melani Suantari (10) kini kelas III SD, anak keduanya I Kadek Budi Putra Sastrawan (8) kelas II SD dan anak ketiganya, Komang Reksa Raditya Satriawan (3).

“Anak kedua ini yang digigit anjing, tetapi tidak terlalu keras gigitannya. Empat hari lalu dia sudah dapat vaksin, mudah-mudahan selalu sehat. Saya sangat minta tolong kepada pemerintah, kalau sudah ada yang digigit anjing jangan dipersulit untuk mendapatkan vaksin. Tidak harus menunggu dua minggu baru dikasih vaksin, karena racunnya sudah menjalar ke seluruh tubuh kalau tidak segera ditangani,” ucapnya.

Atas kejadian tersebut, Suwandi mengaku trauma bahkan tidak mau lagi memelihara anjing.

Bahkan ia memutuskan membunuh anjing peliharaannya yang masih kecil, meski anjingnya itu sudah pernah mendapatkan vaksin satu kali.

“Di sekitar sini banyak anjing berkeliaran. Sekarang saya trauma sama anjing. Kalau dekat anjing selalu merasa takut karena kejadiannya sudah begini. Anjing peliharaan saya tadi juga sudah saya bunuh, saya tembak di kepalanya. Kebetulan saya pelihara anjing masih kecil, sudah pernah divaksin,” ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved