50 Tahun Tidak Dipentaskan, Sang Hyang Jaran ‘Tedun’ dengan Kilatan Petir
Sudah 50 tahun tarian sakral Sang Hyang Jaran tidak dipentaskan di Pura Penataran Sasih, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali.
Penulis: I Putu Darmendra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Lantunan tembang gerong dan kecak membuat para penari Sang Hyang Jaran mengganas.
Tak henti-henti mereka menari sembari menginjak dan menendang bara api.
Menjelang dua jam, satu persatu pemedek yang kerauhan mulai sadarkan diri.
Tirta pengelukatan dipercikkan.
Sesolahan Sang Hyang Jaran pun usai sudah.
Anehnya, pasca menginjak bara api, tak satupun mengalami luka.
Pakaian mereka hanya sedikit kotor karena arang.
Api tidak mampu membakarnya.
Setelah sadar, sembilan pemedek yang kerauhan diwajibkan untuk ngayah setiap hari selama piodalan di Pura Penataran Sasih.
Cok Gde Putra Pemayun berharap krama Pejeng mulai saat ini tetap ajeg melestarikan tarian sakral tersebut.
Ini semata demi mempertahankan warisan leluhur yang adiluhung.
"Kita harap tarian sakral ini tetap dilestarikan di Pejeng," cetusnya. (*)
