Wacana Jembatan Jawa-Bali Sejak 15 Tahun Silam, Pemerintah Lebih Sarankan Ini

Bali sudah sangat padat kendaraan. Dengan adanya jembatan menambah kendaraan dari luar ke Bali.

Penulis: A.A. Gde Putu Wahyura | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Istimewa

Sebab, banyak perdagangan dari Jawa ke Bali dan sebaliknya arus pariwisata dari Bali ke Jawa terus mengalir. 

"Dan, sangat disayangkan jika hal ini tersendat gara-gara antrean ataupun kemacetan yang terjadi di Selat Bali. Kita akan laporkan ke Kemenhub dan Gubernur Jatim usulan ini," tambahnya.
Namun, menurutnya, usulan ini harus dimatangkan dan perlu kajian yang mendalam.

Sebab, pembangunan jembatan Jawa-Bali membutuhkan biaya besar dan perlu persamaan visi antar budaya.

"Tapi memang ada wacana jika tol laut yang menjadi prioritas bukan tol darat. Dan, ini kekhasan tersendiri sebagai negara kepulauan. Makanya kita kaji dengan matang," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, dampak pascapenutupan aktivitas penyeberangan usai perayaan Hari Raya Nyepi umat Hindu Bali, arus penyeberangan ASDP Ketapang antre hingga puluhan kilometer dalam beberapa hari terakhir.

Hal ini membuat pihak Kemhub harus menyiapkan beberapa opsi untuk melancarkan arus lalu lintas yang cukup tinggi antara Jawa-Bali. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved