Paus Sperma Terdampar di Klungkung

Percaya Tak Percaya, Paus Terdampar di Klungkung 'Pastu' Pengambil Bagian Tubuhnya

Bertepatan dengan Purnama Kedasa pada Rabu (23/3/2016), Jero Mangku Suwitra dan beberapa kerabatnya menggelar ritual pelebon alit di lokasi terkubur

Tribun Bali/Rizal Fanany
Ikan paus raksasa yang mati terdampar di Pantai Batu Tumpeng, Desa Gelgel, Klungkung, Senin (14/3/2016), mengaku bernama Ratu Lingsir Sang Watu Renggong. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Boleh percaya, boleh tidak.

Ikan paus yang mati terdampar di Pantai Batu Tumpeng, Desa Gelgel, Klungkung, Senin (14/3/2016) lalu, ternyata meraga Ratu Lingsir Sang Watu Renggong.

(Warga di Klungkung Berebut Memotong Gigi Bangkai Ikan Paus ‘Raksasa’)

Hal ini terungkap saat Jero Mangku Istri Rastiti, istri dari Jero Mangku Suwitra, kerauhan dan memberikan pawisik.

(Sakit-sakitan dan Wajah Muncul Bentol, Warga Kembalikan Minyak Ikan Paus)

"Saat Kajeng Kliwon lalu, Senin (21/3/2016), tiba-tiba istri saya kesurupan dan menangis. Secara niskala ikan tersebut mengaku bernama Ratu Lingsir Sang Watu Renggong. Ia lalu minta agar diadakan upacara pelebon alit ditempatnya dikubur di Pantai Batu Tumpeng," kata Jero Mangku Suwitra ketika ditemui di kediamannya di Banjar Siku, Desa Kamasan, Klungkung, Jumat (24/3/2016).


Jero Mangku Suwitra dan kerabatnya menggelar upacara pelebon alit di lokasi penguburan ikan paus tersebut, Rabu (23/3/2016). (ISTIMEWA)

Mangku Suwitra dikenal oleh warga sekitar sebagai jero mangku yang dapat mengobati berbagai penyakit niskala.

Sementara istrinya, Jero Mangku Istri Rastiti, dikenal sebagai pengiring yang kerap mendapatkan petunjuk secara niskala.

Pada Kajeng Kliwon, Senin (21/3/2016) lalu, kedua pasangan ini mengalami kejadian di luar nalar.

Mereka mengaku mendapatkan pawisik.

Menurutnya, pawisik tersebut berasal dari ikan paus raksasa yang sebelumnya mati terdampar di Pantai Batu Tumpeng,

"Saat saya sedang pasupati penyengker dan tirta, kebetulan saat itu banyak krama dari luar daerah yang tangkil ke sanggah saya untuk bersembahyang. Namun, tiba-tiba saja istri saya kerauhan. Ia histeris, menangis, dan ingin dipapah ke layon Dalem Ped dan memberi petunjuk agar saya melakukan upacara pelebon alit di lokasi terdamparnya paus tersebut," ungkap Mangku Suwitra.

Mantan pegawai Pegadaian ini menceritakan, petunjuk yang diberikan melalui istrinya tersebut, meminta agar dirinya melakukan upakara pelebon alit dengan sarana banten sesorohan selem (hitam), dandanan, prasista duur mengala, sareng pejati.

Setelah itu, memohon tirta toya segara (air laut) di Pantai Batu Tumpeng, tirta Pura Batu Tumpeng, tirta Watu Klotok, Tirta Dalem Ped, dan tirta Ulam Agung, Betara Baruna.

"Ternyata beliau adalah Ratu Lingsir Sang Watu Renggong. Bahkan, ia sempat memberi pawisik akan memastu (mengutuk) siapa saja yang mengambil bagian tubuhnya seperti gigi, kulit, daging, dan siripnya," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved