Kasus Vape Meledak di Bali, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
Kejadian rokok elektrik meledak dan melukai seorang penggunanya di Bali mengundang berbagai reaksi netizen.
Penulis: Ida A M Sadnyari | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Menanggapi adanya kejadian warga yang mengalami luka bakar akibat vape yang meledak, netizen berkomentar di Facebook Tribun Bali.
Seperti Suan Crash: “Susah dipercaya, cobak deh pikir, kebanyakan mod semua dari logam apalagi mekanik kalo meledak batre nya masak iya logas bisa pecah, kalo mod elektrik udah ada protektor, misal kalo rba meldak masak iya? Semua rba pakek logam, misal kalo meledak ada kemungkinan tu orang maennya 500watt grin emotikon pakek coil bikinan amrozi, liquid pakek bubuk mesiu”.
Ogix Danuarta: “Pengeeen banget pake vape..tapi buat ngisepnya aja udah takut/parno duluan.
Terpaksa masih ngerokok”.
SEn Mertayasa: “ini baru yg namany rokok bisa membunuh mu”.
Adanya kejadian rokok elektrik meledak ini bukan yang pertama kalinya.
Kasus-kasus meledaknya rokok elektrik saat digunakan terus bermunculan.
Sebelumnya, di Inggris, seorang pekerja bernama Ryan Bailey (22), nyaris tewas saat rokok elektrik atau vape jenis Knight Mode miliknya, meledak di mulutnya ketika sedang mengisapnya.
Seperti diberitakan Tribun Pekanbaru, kejadiannya pada 20 Januari lalu di rumah Ryan Bailey ketika vape itu meledak secara tiba-tiba sehingga menyebabkan dia mengalami cedera pada bibir, gigi dan tangan kirinya.
Foto/Mirror
Jelas Bailey, dia merasa beruntung masih hidup setelah dokter memberi tahu jika ledakan vape itu mengenai giginya, maka akan menyebabkan cedera pada leher dan dapat membunuhnya.
"Ledakan tersebut seperti ledakan dinamit kecil pada mulut dan tangan saya. Saya terpaksa menjalani lima operasi untuk mengobati cedera yang saya alami," katanya.
Sekitar 2,6 juta warga Inggris menggunakan vape sebagai alternatif rokok tembakau tetapi Asosiasi Pemerintah Daerah (LGA) mendesak produsen gadget itu mengeluarkan peringatan tentang keamanan pada peralatan tersebut.
Menurut wakil LGA, Jeremy Hilton, pihak pemadam kebakaran dihubungi pada setiap minggu untuk menyelesaikan kasus terkait ledakan vape.
"Perusahaan produsen harus memperingatkan pengguna tentang bahaya penggunaan baterai dan pengisi daya yang tidak sesuai.
"Pengguna vape perlu menyadari risiko menggunakan peralatan murah dan tidak sesuai, semata-mata ingin menghemat uang, sehingga dapat membahayakan nyawa mereka," katanya.