Ida Pedanda Gunung Wafat
Pencerahan Terakhir Pedanda Made Gunung ‘Kematian Itu adalah Teman Setia dari Kehidupan Kita’
Setelah kematian datang semua yang kita agung-agungkan semasih hidup seperti kekayaan, kekuasaan, kemewahan, semuanya tidak ada artinya bagi kita.
Penulis: Ida A M Sadnyari | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Umat Hindu di Bali khususnya berduka kehilangan sosok pendeta, pencerah umat Ida Pedanda Gede Made Gunung yang telah berpulang pada Rabu (18/5/2016) pukul 04.45 Wita.
(BREAKING NEWS: Amor Ring Acintya, Pencerah Umat Ida Pedanda Gede Made Gunung Telah Wafat)
Ida Pedanda Gede Made Gunung (63) wafat akibat menderita stroke non hemmorhagik luas, ADHF profil B, ACKD, AF RVR, gagal nafas.
(Siapa Sesungguhnya Ida Pendanda Gunung Hingga Sosoknya Disegani Umat?)
Sebelum pergi untuk selamanya, sebuah pencerahan tampak diunggah pada akun Facebook Ida Pedanda Gede Made Gunung, terakhir pada 6 Januari 2016.
(VIDEO: Dharma Wacana Ida Pedanda Gunung, ‘untuk Menolong Diri Mari Cintai Diri Sendiri’)
SESUNGGUHNYA SEMUA INI ADALAH TITIPAN DARI HYANG KUASA
Om Swastiastu.
Jangan henti-hentinya memohon Petunjuk, Bimbingan dan Tuntunan ke hadapan hyang Maha Kuasa, agar kita dapat mengarungi hidup ini di jalur yang benar, sehingga kita dapat berlabuh di pulau harapan kita sekaligus sebagai pulau asal kita.
(Kamu Merasa Tak Berguna? Ini Renungan Ida Pedanda Gunung: ‘Hidup Itu Seperti Sebuah Perjalanan’)
Banyak sekali contoh yang dapat kita lihat dalam kehidupan ini di masyarakat, seperti; Dulunya dia seorang yang amat ditakuti di masyarakat karena badannya kekar, lengannya besar-besar dan sering bertindak arogansi.
(Sedih, Begini Kronologi Ida Pedanda Gunung Sakit Hingga Hembuskan Napas Terakhir)
Namun tidak lebih dari 15 tahun berlalu, dia menjadi renta.
(Minta Tanpa Bade, Wasiat Ida Pedanda Gunung: ‘Kalau Aji Meninggal Nanti, Tolong!’)
Jangankan memukul orang lagi, jalan saja sudah pakai tongkat.