Siapa Sesungguhnya Ida Pendanda Gunung Hingga Sosoknya Disegani Umat?

Muput yadnya baru dilaksanakan kalau ada orang yang ngaturang, dalam arti kalau ada yang datang diterima kalu tidak ada tidak apa-apa.

Seperti air pancuran, ada atau tidak orang yang datang untuk mengambil air, pancurannya tetap akan mengalir.

Beliau pun menjelma menjadi Tokoh Hindu yang dinilai banyak kalangan memiliki pemikiran yang jauh kedepan, trampil dalam "menerjemahkan" tatwa agama dengan bahasa yang jelas.

Pedanda ini, seolah - olah mengubah citra Pedanda (Pendeta Hindu) dari sekedar muput karya (memimpin pelaksanaan upacara), menjadi pemberi Dharma Wacana, disamping tentunya juga muput karya.

Tidak mengherankan jika wajah beliau acapkali muncul di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak, untuk memberikan dharma wacana (wejangan suci) kepada umat Hindu.

Beliau memberikan dharma wacana tidak hanya di Bali, tetapi juga di luar bali seperti Jakarta hingga ke Kalimantan. Beliau juga sempat matirta yatra ke India bersama Dr.Somvir.

Dari Facebook Hindu Bali disebutkan, Ida Pendada Gede Made Gunung menjadi seorang Wiku yang sangat Populer dan disegani dengan Dharmawacananya yang mampu menumbuhkan bakat-bakat pedharmawaca baru yang kini marak didengarkan di media lokal maupun nasional.

Ida Pedanda Gede Made Gunung telah berhasil membangun sebuah pusat Pendidikan agama (pesraman) yang sangat asri dengan areal cukup luas yang menurut beliau dikumpulkan dari sari (hasil) yang didapat selama memberikan dharma wacana ditambah dengan sumbangan dari para donator.

Untuk menutupi biaya operasional pesraman karena semua pendidikan dan pelatihan diberikan secara gratis selain menerima donatur dari umat, Ida Pedanda juga membangun sebuah Koperasi Giri Sedhana. (*)