Bangke Matah Dikubur di Klungkung Bali
Krama Kerauhan Saat Berjalan Menuju Setra, Dewa Aji Tapakan Pun Berdiri di Hadapan Liang Kubur
Ribuan Krama Banjar Adat Getakan turut menyaksikan persiapan prosesi Calonarang dengan layon mependem yang baru pertama kalinya digelar itu
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Aloisius H Manggol
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Dewa Aji Tapakan Ketika berdiri di depan liang Kubur di Setra Desa Adat Getakan, Kamis (13/10/2016).
Meskipun akan dikubur, tidak tampak raut ketakutan atau kekhawatiran dari wajahnya.
"Beliau (Dewa Aji Tapakan) sudah siap jasmani dan rohani untuk ngayah. Kita serakan semuanya pada Ida Sesuhunan, karena beliau lah yang berkehendak," ujar Dewa Sukaryanida, kerabat dari Dewa Aji Tapakan.
Tepat pukul 18.50 Wita, prosesi di setra tersebut selesai.
Petapakan Ratu Mas Bukit Jati, Ratu Mas Dalem Lingsir, Ratu Mas Klungkung, dan Petapakan Barong Ket kembali memargi menuju Balai Banjar Adat Getakan.
Pementasan Calonarang mependem akan dimulai pukul 20.00 Wita, dan Dewa Aji Tapakan yang beperan sebagai layon akan dipendem sekitar pukul 00.00 Wita.
Berita Terkait