Eksekusi di Kampung Bugis Serangan
VIDEO: Suasana Bentrok saat Eksekusi Kampung Bugis, Seorang Polisi Tertusuk Panah
Saat ini perwira Brimob IPTU Wayan Suardika tersebut masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Eksekusi lahan sengketa di Kampung Bugis, Pulau Serangan, Denpasar Bali, Selasa (3/1/2017) mendapat perlawanan dari warga dan berakhir ricuh.
Namun, alat berat tetap meratakan bangunan dari 36 kepala keluarga yang menempati lahan sengketa tersebut.
Baca: VIDEO : Miris, Ini Buruh Juru Sita Pencuri Uang dan Perhiasan di Rumah Warga saat Eksekusi
Baca: Sah Milik Maisarah, Kuasa Hukum Warga di Kampung Bugis Serangan Sebut Dokumen Dipalsukan
Baca: Tidur di Emperan Pasca Digusur di Kampung Bugis Serangan, Siti Pernah Ditawarkan Rp 50 Juta
Baca: Eksekusi Lahan di Kampung Bugis Serangan Berawal dari Sengketa Kepemilikan 2 Pihak Ini!
“Dari 36 KK rumah yang dieksekusi sudah selesai semuanya. Ada kejadian yang tidak kita inginkan memang,” jelas Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo, Selasa (3/1/2017) sore.
Pertama kejadian yang tidak diinginkan adalah satu anggota dari Brimob Polda Bali terkena panah.
Saat ini perwira Brimob IPTU Wayan Suardika tersebut masih menjalani perawatan di Rumah Sakit.
Seorang pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian terkait pemanahan tersebut dan barang bukti anak panah turut diamankan.
“Dari warga memang sempat bentrok antara warga dengan aparat keamanan pada saat pembubaran. Memang ada luka dari warga terkena rotan tapi sebagian kecil tidak terlalu serius lukanya. Kemungkinan tiga orang warga,” tambah Kombes Pol Hadi.
Saat ini area lahan sengketa tersebut rata dengan tanah dan dibangun pagar tinggi dari seng dan diberikan tulisan tanah ini milik H. Maisarah.(*)