Eksekusi di Kampung Bugis Serangan
Ketua DPRD Bali akan Telusuri Sengketa Antar Warga di Kampung Bugis
"Kok bisa itu terjadi dan warga yang berdiam lama di sana tergusur. Ini kan intinya antar warga di sana yang bersengketa."
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Warga Kampung Bugis Serangan, Denpasar, Bali, hingga saat ini masih tinggal di tenda-tenda darurat.
Sebagian juga menempati masjid dan tempat tinggal sementara lainnya.
Nasib mereka masih belum jelas akan seperti apa ke depannya.
Atas hal ini, Ketua DPRD Provinsi Bali, Nyoman Adi Wiryatama menyatakan, sesegera mungkin menelusuri mengenai penjualan aset tersebut.
Dari tangan ke tangan yang hingga menyebabkan adanya penggusuran warga Kampung Bugis.
Sehingga dapat diketahui seperti apakah penjualan tersebut.
"Pastinya yang harus dilakukan adalah menelusuri itu. Kok bisa itu terjadi dan warga yang berdiam lama di sana tergusur. Ini kan intinya antar warga di sana yang bersengketa. Jadi harus ditelusuri dahulu," katanya sabtu (7/1/2017).
Menurut Adi, persoalan di Pulau Serangan ialah persoalan yang memang harus dicermati dalam-dalam.
Pada intinya di sana tidak ada persoalan antara warga Bali dan Bugis.
Yang ada ialah persoalan tanah antara warga sesama Bugis hingga membuat aparatur negara turun.
"Karena ini menimbulkan konflik, maka memang perlu ditelusuri atau diinvestigasi. Tapi intinya tidak ada urusan antara warga Bali dan Bugis. Warga kampung Bugis juga merupakan warga Bali yang sudah turun temurun tinggal di sana," ujarnya. (*)
