Eksekusi di Kampung Bugis Serangan
Nanoe Biroe dan Pecinta Hewan Hibur Warga di Serangan
Sejenak kemudian, suasana lapangan yang sebelumnya tidak begitu ramai mendadak riuh dengan teriakan geli anak-anak yang menyaksikan hewan-hewan
Penulis: I Gusti Agung Bagus Angga Putra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kerumunan orang yang didominasi anak-anak memadati Lapangan I Wayan Bulit, Kelurahan Serangan, Denpasar, Bali, Minggu (8/1/2017).
Sekelompok pemuda dengan mengenakan kaus hitam terlihat membawa hewan-hewan reptil seperti ular dan iguana di pundaknya.
Baca: Dua Hari Lagi, Wanita Pengungsi Kampung Bugis Serangan Ini Diperkirakan Melahirkan
Sejenak kemudian, suasana lapangan yang sebelumnya tidak begitu ramai mendadak riuh dengan teriakan geli anak-anak yang menyaksikan hewan-hewan melata satu per satu dikeluarkam dari dalam sangkarnya.
Komunitas Reptil Bali membawa hewan kegemaran mereka seperti kadal gurun, sugar glider, iguana, dan musang.
"Berani soalnya ularnya sudah jinak ternyata. Ini baru pertama kali saya pegang ular," kata Radin (9), anak-anak yang tinggal di tenda pengungsian.
Beberapa anak-anak yang semula takut memegang hewan reptil mendadak berani manakala melihat rekannya yang berani mengalungi lehernya dengan ular.
Perwakilan dari Komunitas Satwa Eksotis, Agus Andi, berusaha menghibur anak-anak pengungsi yang mungkin jarang melihat hewan eksotis di sini karena kebanyakan hanya bisa dilihat di kebun binatang saja.
"Semoga bisa memberi pengetahuan bagi adik-adik dan hiburan edukasi buat mereka," kata Agus. Anak-anak di pengungsian juga dihibur penampilan dari musisi Bali, Nanoe Biroe, yang membawakan sejumlah lagu-lagu anak-anak. Di sore hari itu, sejenak mereka bisa melupakan kesedihan akibat kehilangan tempat tinggalnya. (*)
