Rabies Makan Korban
Sapi Ngamuk Lalu Mati di Tabanan, Ternyata Tertular Setelah Digigit Anjing Rabies
Terjadinya kasus positif rabies pada sapi di Pupuan tersebut karena pemilik sapi memeliharanya di tengah kebun dan tidak ada kandang permanen.
Penulis: I Made Argawa | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Saat itu sapi yang terjangkit rabies sempat diteliti otaknya dan dinyatakan positif.
Selanjutnya dua kasus sapi rabies ditemukan di Kabupaten Bangli. Kedua sapi tersebut akhirnya mati.
Kasus pertama tahun 2013 di Dusun Manuk, Kecamatan Susut.
Seekor sapi yang tengah hamil dinyatakan positif rabies setelah digigit anjing gila milik tetangganya.
Berikutnya pada April 2015 sapi yang terkena rabies adalah seekor sapi betina yang dipelihara kelompok Simantri di Banjar Tempek Pulung, Kelurahan Bebalang, Bangli.
Namun tidak diketahui pasti penyebab sapi bernama Joda tersebut sampai terjangkit rabies.
Fokus Vaksin Anjing
Sementara itu, terkait dengan pencegahan rabies pada sapi, Arya Putra menyatakan belum bisa melakukan vaksinasi kepada sapi.
Hal ini karena jumlah vaksin yang dimiliki terbatas dan masih fokus pada vaksinasi massal pada anjing.
"Saran kami agar pemilik sapi bisa lebih memperhatikan hewan ternaknya, minimal dikandangkan," ujarnya.
Ia pun tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi bagi anjing peliharaannya secara rutin.
Vaksin bisa didapatkan di UPTD kecamatan atau di dinas pertanian.
Adapun vaksinasi massal dijadwalkan pada April 2017 mendatang. (*)
Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:
Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali
Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali
Follow >>> https://www.instagram.com/tribunbali
Subscribe >>> https://www.youtube.com/Tribun Bali