Tu Aji Ambilalih Kepengurusan RSU Manuaba
Konflik keluarga di tubuh Yayasan Keluarga Manuaba selaku pengelola Rumah Sakit Umum (RSU) Manuaba, Denpasar, masih terus bergulir.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: I Gusti Agung Bagus Angga Putra
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Konflik keluarga di tubuh Yayasan Keluarga Manuaba selaku pengelola Rumah Sakit Umum (RSU) Manuaba, Denpasar, masih terus bergulir.
Dualisme kepengurusan Yayasan Keluarga Manuaba antara Profesor dr Ida Bagus Gede Manuaba SP.OG (k) dengan anak-anaknya belum berujung pada kemufakatan. Atas hal ini, Prof Manuaba selaku pendiri dan pemilik RSU Manuaba memutuskan mengambilalih kepengurusan.
Hal ini disampaikan Direktur RSU Manuaba, I Made Supartayasa, kepada Tribun Bali, Sabtu (18/3/2017).
Ia menyatakan, kepengurusan yayasan sudah diambilalih oleh Prof Manuaba dan roda administrasi dan jalannya rumah sakit ada di tangannya. Ini sesuai dengan kesepakatan di dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Prof Manuaba.
Baca: Direktur RSU Manuaba Pastikan Beri Layanan Maksimal
"Selaku pendiri dan pemilik, Tu Aji (Prof Manuaba, red) menyatakan bahwa kepengurusan ada pada Tu Aji. Itu sesuai dalam rapat," kata Supartayasa melalui sambungan telepon selulernya.
Ia menjelaskan, karena persoalan dualisme antara Prof Manuaba dan anak-anaknya ini dan sudah dalam ranah hukum, pihak rumah sakit tidak dapat berkomentar lebih banyak.
"Kami menunggu supaya diselesaikan dulu. Kebetulan status quo. Kami sendiri tidak bisa mengambil kebijakan, dan pengelolaan RS Manuaba sekarang di tangan Prof Manuaba," ujarnya lagi.
RSU Manuaba, yang merupakan rumah sakit swasta pertama di Bali didirikan oleh Prof Manuaba.
Pada mulanya RSU Manuaba dibuka dengan nama Klinik Manuaba pada 4 Juni 1974 di Jalan Hos Cokroaminoto No 28, Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, Bali.
Tahun 1978 status Klinik Manuaba berubah menjadi RSU Manuaba dilengkapi 50 tempat tidur, tiga kamar operasi, satu tempat bersalin, dan ruang khusus untuk bayi, unit radiologi (X-ray), Ultra Sonografi (USG), Elektro Kardiogram (EKG), laboratorium lengkap, poliklinik 24 jam dan UGD.
Dualisme Kepemimpinan
Namun setelah mencapai usia 42 tahun, salah satu rumah sakit besar di Denpasar ini dilanda konflik keluarga pemilik.
Konflik melibatkan Prof Manuaba bersama tiga anaknya, dua anak perempuan dan satu anak laki-laki (sebelumnya hanya disebut dua anak perempuan), serta seorang menantunya.
Konflik tersebut menjadi pangkal munculnya dualisme kepemimpinan/kepengurusan Yayasan Keluarga Manuaba.