Bali Paradise

Wajib Tahu Jika Kunjungi Desa Taro! Dari Pura Gunung Raung Hingga Mitos Lembu Putih

Keberadaan Desa Taro berkaitan erat dengan lawatan Rsi Markandeya dari Jawa Timur ke Bali sekitar abad ke-8.

Tribun Bali/Ni Putu Diah Paramitha Ganeshwari
Desa Taro 

Bahkan mungkin hanya dapat Anda temui di Desa Taro saja.

Jumlah lembu suci yang ada di Desa Taro adalah 46 ekor.

Dari total tersebut, ada beberapa yang berwarna lain, seperti merah dan hitam.

Namun karena lembu tersebut merupakan anak dari lembu albino, keberadaan mereka pun turut disucikan.

“Masyarakat Desa Taro percaya lembu putih tersebut telah ada ketika kedatangan Rsi Markandeya. Keberadaan mereka sangat disucikan oleh masyarakat. Bahkan dalam penyebutan, kami memanggil ‘Ida Bagus’ untuk lembu jantan dan ‘Siluh’ untuk yang betina,” ujar I Wayan Suardika, Kepala Desa Taro.

Lembu putih di Desa Taro ditempatkan pada sebuah kandang khusus yang berada di Desa Pakraman Taro Kaja.

Tempat ini juga menjadi sebuah penangkaran untuk melindungi lembu-lembu tersebut.

“Dulunya kami biarkan lembu putih bebas berkeliaran di desa. Namun terkadang mereka masuk ke ladang dan sawah warga. Sebagai masyarakat yang menyucikan keberadaan lembu putih, kami pantang berkata kasar apalagi menyakiti mereka. Karena itu kami mengambil langkah untuk memberikan tempat khusus,” tutur Wayan Suardika.

Pantangan untuk berkata kasar atau menyakiti lembu putih juga berlaku bagi Anda yang berkunjung ke sana.

Wayan Suardika berkata, lembu putih di tempat ini seakan bisa mengerti jika ada orang yang berniat jahat kepada mereka.

Kalau ada yang berani membuat mereka marah, orang tersebut dipercaya akan menemui kesialan. “Maka kami harap setiap pengunjung juga turut menghargai keberadaan lembu putih ini,” ungkapnya.

Beberapa orang juga berkunjung ke tempat ini untuk tujuan pengobatan.

Masyarakat percaya bahwa air seni dan kotoran dari lembu duwe (lembu suci) ini memiliki khasiat menyembuhkan.

Kotoran lembu duwe sering dijadikan boreh (obat tradisional) untuk mengobati penyakit pada kulit dan tulang.

Sedangkan air seninya diminum untuk mengobati segala penyakit.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved