Jembatan Tukad Petanu Makan Korban, Satu Tewas Dan Ada Yang Tersangkut di Pohon
Satu korban meninggal dunia di tempat, karena terbentur bebatuan andesit yang terdapat di dasar jembatan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Eviera Paramita Sandi
“Beberapa bagaian sudah retak. Saya ajukan permohonan untuk diperbaiki tahun ini, tapi dicoret karena alasan Pemda Gianyar tak punya anggaran. Tetapi, mereka menjanjikan perbaikan dilakukan tahun 2018. Mudah-mudahan benar diperbaiki tahun depan,“ ujar Karda.
Politikus asal Banjar Laplapan ini mengatakan, jembatan ini sudah tidak layak pakai. Alasannya, usianya tua karena dibuat tahun 1978
Struktur dan material jembatan pun tidak melalui kajian. Dibuat secara gotong-royong oleh masyarakat.
Barometer pembuatannya hanya untuk pejalan kaki.
Sementara, saat ini setiap menit dilalui sepeda motor dan mobil.
Sebab jembatan ini menjadi jalur alternatif wisatawan dari Ubud menuju objek wisata di Tampaksiring.
“Karena jembatannya licin dan sempit, sudah dua kali ada yang jatuh. Korban pertama, warga yang melintas menggunakan sepeda gayung. Ia jatuh ke bawah jurang dan langsung meninggal. Sementara, korban keduanya selamat karena tersangkut di pohon,” tegasnya.
Masih Cari Dana
KEPALA Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gianyar, I Nyoman Nuadi mengakui pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan untuk memperbaiki jembatan tersebut tahun ini.
Hal itu karena perbaikannya membutuhkan anggaran besar, yakni sekitar Rp 15 miliar.
Saat ini, pihaknya sedang memikirkan pos anggarannya, supaya bisa diperbaiki tahun depan.
“Anggaran yang dibutuhkan cukup besar, sampai Rp 15 miliar. Perbaikannya akan dirombak total, mulai dari ketinggian, lebar dan perbaikan saluran drainasenya. Kami sedang mencarikan sumber anggaran, apakah nanti dari APBN atau APBD masih kami usahakan,” ujarnya.
Nuadi menegaskan, hingga saat ini jembatan itu masih layak pakai.
Namun hanya untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
Sementara truk barang dilarang keras melintasi jembatan ini.
Sebab akan sangat berbahaya (*)