Video Kekerasan Pada Balita di Denpasar Beredar, Diduga Dipukuli dan Disiram Oleh Sang Ibu

Dua video yang diunggah ke Facebook itu menggambarkan bagaimana kejamnya perlakuan seorang ibu terhadap anaknya yang masih balita.

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / I Wayan Erwin Widyaswara
Suasana depan Yayasan Metta Mama & Maggha yang beralamat di Jalan Gunung Lawu No.30 , Pemecutan Denpasar, Bali, Jumat (28/7/2017) 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Netizen  kembali dihebohkan dengan beredarnya video kekerasan terhadap balita di Denpasar, Bali.

Dua video yang diunggah ke Facebook itu menggambarkan bagaimana kejamnya perlakuan seorang ibu terhadap anaknya yang masih balita.

Baca: Geger, Diduga Stres Ditinggal Pacar Bulenya, Seorang Ibu Aniaya Anaknya di Seminyak

Baca: Begini Awalnya Bayi JD yang Dianiaya Ibu Kandung Dibawa ke Yayasan

Baca: Siapa Orang Yang Turut Menyaksikan Dan Merekam Aksi Kekerasan Pada Balita di Denpasar?

Bayi berinisial J itu dipukuli, bahkan disiram dengan sunlite, pembersih perabotan.

Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Luh Putu Anggreni  mengatakan kasus tersebut memang terjadi di Denpasar.

Baca: BREAKING NEWS Peserta Acara Pengelukatan Masal Pemkab Tabanan Lemas dan Hingga Pingsan

Hanya saja, yang menangani adalah P2TP2A Provinsi Bali

"Dari awal sudah ditangani oleh P2TP2A Provinsi jadi kami tidak lagi tangani," kata Anggreni.

Sementara itu, dari pihak P2TP2A Provinsi Bali kepada awak media menjelaskan bahwa kasus kekerasan terhadap anak berinisial J itu terjadi pada Maret 2017 lalu.

Kasus tersebut terungkap setelah bapak kandung yang berasal dari Austria melaporkan kekerasan tersebut ke P2TP2A.

Bayi kemudian dititipkan di Yayasan Metta Mama & Maggha yang beralamat di Jalan Gunung Lawu No.30 , Pemecutan Denpasar.

"Saya sedang banyak kerjaan, tidak bisa lagi menjelaskan," kata Sukawati, dari P2TP2A Provinsi Bali itu kepada Tribun Bali.

Dari keterangan pengunggah video dengan akun "Eva Vega", bayi tersebut rencananya diserahkan kembali kepada ibu kandungnya yang sebelumnya sempat melakukan penyiksaan tersebut.

Penyerahan didampingi oleh pihak P2TP2A.

Hanya saja, pihak P2TP2A Provinsi Bali menyatakan bayi masih berada di Yayasan Metta.

Tribun Bali pun menelusuri keberadaan J di Yayasan Metta Mama & Maggha di Pemecatan Kelod.

Sampai disana, sejumlah staf yayasan menghampiri awak media, dan menjelaskan bahwa J masih sehat dan dirawat di Yayasan tersebut.

Saat awak media baik televisi dan cetak hendak mengambil gambar, pihak yayasan tidak mengizinkan.

"Bayinya ada di ruang khusus. Tidak boleh difoto atau direkam," kata salah satu staf Yayasan tersebut sembari menolak dimintai keterangan.

Namun demikian, hingga saat ini Tribun Bali sedang berusaha meminta keterangan kepada kepala yayasan maupun kepala dusun setempat. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved