Kaki Jenazah Sutarsana Belum Juga Ditemukan, Tim BPBD Hentikan Pencarian

Jenazah pria malang itu diterima dalam kondisi mengenaskan. Kedua kakinya putus, akibat terjepit di sela-sela bebatuan.

Editor: Ady Sucipto
Istimewa
Grafis Tribun Bali 

Laporan Wartawati Tribun Bali, Ratu Ayu Astri Desiani

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Jenazah Sutarsana (50), korban yang tewas akibat tertimpa bencana longsor, di lokasi tambang batu Dusun Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng tiba di ruang jenazah RSUD Buleleng pada pukul Senin (4/8) dinihari.

Jenazah pria malang itu diterima dalam kondisi mengenaskan. Kedua kakinya putus, akibat terjepit di sela-sela bebatuan.

Menurut Kasubag Humas RSUD Buleleng, I Ketut Budiantara, mengatakan, keluarga korban rencananya akan menitip jenazah Sutarsana di RSUD Buleleng, sampai kedua kakinya ditemukan.

"Kedua kakinya belum ditemukan. Sepertinya masih akan dititip di sini, sampai kedua kakinya ditemukan. Putusnya itu tepat di pergelangan kaki. Juga ada luka robek pada bagian perutnya " kata Budiantara saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (4/9/2017) siang.

Namun di sisi lain, Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng, Made Subur mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya bersama dengan tim Basarnas Provinsi Bali memberhentikan pencarian potongan kaki milik korban Sutarsana.

Hal ini dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pihak keluarga dan juga bersama dengan aparat setempat.

"Keluarga menyarankan untuk menyetop. Diberhentikan dengan dasar pertimbangan resiko kerja yang tinggi. Posisi batu gampang runtuh. Saat mayat di evaluasi pun kami harus ekstra hati-hati untuk mengangkat. Pencarian potongan kaki dihentikan sejak pukul 11. 00 Wita," katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved