Gunung Agung Terkini

Ada Sesuatu Yang Mendorong Aktivitas Magma Hingga Gunung Agung Kini Alami Penggelembungan

Kegempaan di Pos Pengamatan, Desa Rendang dari pukul 00.00-12.00 Wita tercatat telah terjadi 593 kali gempa.

Penulis: Putu Candra | Editor: Eviera Paramita Sandi
Google Earth
Gunung Agung 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Seiring meningkatnya aktivitas vulkanik dan teknonik pasca ditetapkan status level IV awas, gunung Agung mengalami tren Penggelembungan.

Baca: Ini Rekaman Terkini Puncak Gunung Agung dari Earthexplorer, Perhatikan Lubang Ini

Hal tersebut diungkapkan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani.

Baca: AWAS Gunung Agung - Beginilah Puncak Gunung Agung Dilihat Melalui Pencitraan Satelit Tiga Dimensi

"Kami memantau terus, ada tren Penggelembungan atau mengembang di permukaaan. Istilahnya inflasi," jelasnya, Senin (25/9/2017) di temui di Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Desa Rendang, Karangasem, Bali.

Baca: Ini Tanda yang Bisa Dilihat Kasat Mata Jika Magma Gunung Agung Telah Dekati Permukaan

Baca: Sekawanan Burung Mati Misterius di Sekitar Kantor Dinas PUPR Karangasem, Inikah Penyebabnya?

Baca: Terjadi 14 Kali Gempa Tektonik, Kabut Tebal Dan Awan Mendung Kini Selimuti Gunung Agung

Namun, pihaknya belum bisa mengungkapkan besaran penggelembungan yang terjadi, karena tengah dilakukan penghitungan dan pembanding dengan pengamatan sebelumnya.

Dipaparkan Kasbani, penggelembungan diukur menggunakan lintasan IDM dan Telting.

Pula menggunakan pantauan satelit.

"Secara sederhana Penggelembungan adalah terdorongnya gunung ke arah atas akibat aktivitas magma di perut gunung. Jaraknya bisa meningkat, karena ada sesuatu yang mendorong," 

Sementara itu data kegempaan di Pos Pengamatan, Desa Rendang dari pukul 00.00-12.00 Wita tercatat telah terjadi 593 kali gempa.

Rincian 368 kali gempa vulkanik dalam, 189 kali kali vulkanik dangkal dan 36 kali tektonik lokal.

Dari periode tersebut, sebanyak lima kali gempa yang terasa getarannya dengan skala III MMI, diukur dari puncak Gunung Agung sampai pos pengamatan. 

Dipastikan Akan Meletus Jika Muncul Tremor 

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani mengatakan, meningkatnya intensitas gempaan Gunung Agung mengindikasikan akan terjadinya letusan.

Selain naiknya intensitas kegempaan vulkanik dangkal dan dalam, munculnya kepulan asap yang dua hari belakang ini terlihat di puncak Gunung Agung juga menjadi pertanda.

Baca: Ada Sesuatu Yang Mendorong Aktivitas Magma Hingga Gunung Agung Kini Alami Penggelembungan

Baca: Tekanan Magma ke Puncak Gunung Agung Kian Nyata dan Kuat, Ini 9 Ciri-cirinya!

Baca: Peringatan Awas, Dr Surono: Letusan Bisa Lebih Besar, atau Bisa Juga Tak Meletus karena Ini

"Potensi meletus besar dan belum ada tanda-tanda penurunan," terangnya PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Desa Rendang, Karangasem, Bali, Senin (25/9/2017).

Dikatakannya, gejala-gejala tersebut merupakan karakteristik khas Gunung Agung sebelum terjadinya erupsi.

Baca: Sekawanan Burung Mati Misterius di Sekitar Kantor Dinas PUPR Karangasem, Inikah Penyebabnya?

Baca: 4 Orang Ini Membuat Warga Sibetan Marah, Teganya Memanfaatkan Situasi Di Tengah Bencana

Menurut Kasbani, Gunung Agung dapat dipastikan akan meletus jika telah muncul gempa tremor.

Pihaknya menjelaskan, gempa tremor adalah gempa permukaan berskala kecil yang terjadi secara terus-menerus.

Diungkapkan Kasbani Sampai Senin siang ini, seismograf belum mendeteksi adanya gempa tremor.

Walau demikian, pergerakan magma terus mendekati permukaan.

"Kalau terjadi gempa tremor berarti letusan tinggal menunggu hitungan menit atau jam. Potensinya besar, makanya perlu diantisipasi kawasan rawan bencana untuk menghindari korban," terangnya.  (*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved