Gunung Agung Terkini

Potensi Gunung Agung Meletus Sangat Tinggi, Ini yang Terjadi Dalam ‘Perut’ Gunung Agung

Kawah telah mengeluarkan uap air menandakan adanya pergerakan magma ke atas

earthexplorer.usgs.gov
Gambaran puncak Gunung Agung berdasarkan citra satelit earthexplorer. 

Jika Gunung Agung meletus di antara November hingga Januari, sebaran abu vulkanis akan mengarah ke Timur yakni bisa berdampak ke kawasan NTB dan NTT.

Tren Penggelembungan

Kasbani menambahkan, saat ini Gunung Agung mengalami tren penggelembungan. Hal ini terjadi seiring meningkatnya aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Bali ini.

"Ini kan kami memantau terus, ada tren penggelembungan atau mengembang. Istilahnya inflasi," kata pria yang sudah 27 tahun kerja di PVMBG sebagai pemantau gunung.

Namun, Kasbani belum bisa membeberkan besaran penggelembungan Gunung Agung karena sedang dihitung dan dilakukan pembandingan dengan pengamatan pada waktu sebelumnya.

Penggelembungan diukur dengan menggunakan lintasan IDM dan Telting serta pantauan satelit. Secara sederhana, penggelembungan adalah terdorongnya gunung ke arah atas skibat aktivitas magma di perut gunung.

"Jaraknya bisa meningkat, sudutnya juga karena ada sesuatu yang mendorong," kata Kasbani.

Tren Penggelembungan itu juga dibenarkan Sutopo. Hal ini dikatakan karena adanya pergerakan magma ke atas. Pergerakan magma ini ditandai keluarnya uap air di kawah Gunung Agung.

Sutopo mengibaratkan Gunung Agung seperti balon yang tertekan energi dan terus mengembung.

“Kalau ada energi yang tersumbat, ibaratnya balon dikasih energi, maka dia akan ada pengembungan,” ucapnya. (can/ful/tribunnews)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved