Gunung Agung Terkini

20 Fakta Perbedaan Gunung Agung Dan Sinabung Yang Sama-sama Membuat ‘Ketidakpastian’

Apa saja perbedaan dua gunung api yang sama-sama tengah membuat masyarakatnya harap-harap cemas ini?

Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Wikipedia
Kolase Gunung Agung Dan Sinabung 

11.  Pengungsi di Gunung Agung tercatat 141.213 jiwa di 416 titik pengungsian yang tersebar di 9 kabupaten/kota di Bali. Itu sesuai data pada 4 Oktober kemarin hingga pukul 12.00 Wita.

12.  Sekitar 2.600 jiwa pengungsi Gunung Agung dari desa-desa yang aman telah kembali ke rumahnya.

13.   kawasan yang berada dalam radius berbahaya hanya 28 desa dengan jumlah penduduk sekitar 70.000 jiwa yang harus mengungsi.

14.  Namun ternyata masyarakat yang mengungsi berasal dari 78 desa, dimana 50 desa adalah desa aman.

15.  Gubernur Bali telah menghimbau masyarakat yang berasal dari 50 desa aman untuk kembali ke rumahnya.

16.  Sedangkan di Gunung Sinabung, ribuan masyarakat harus mengungsi sejak tahun 2013.Bahkan ribuan pengungsi tidak boleh kembali ke rumahnya karena harus direlokasi. Namun tidak ada yang tahu kapan mereka boleh pulang, karena Gunung Sinabung belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir letusannya.

17.  Berdasarkan laporan Posko Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung tercatat 7.214 jiwa atau 2.038 KK pengungsi yang ada di 8 pos pengungsian.

18.  BNPB telah menyalurkan bantuan dana siap pakai untuk penanganan pengungsi sejak 2013 hingga September 2017.Nilainya mencapai Rp 321,6 miliar untuk bantuan anak sekolah, jaminan hidup, biaya listrik, air bersih, sewa jambur untuk tempat pengungsian, pembangunan sekolah darurat, MCK (Mandi Cuci Kakus), tempat ibadah, sewa rumah, sewa lahan pertanian dan sebagainya.

19.  Selain itu terdapat 3.331 KK yang harus direlokasi, yang dibagi menjadi 3 tahap.Relokasi tahap pertama sebanyak 370 KK. Relokasi tahap kedua sebanyak 2.044 KK dilakukan relokasi mandiri. Sedangkan relokasi tahap tiga sebanyak 1.098 KK masih terkendala lahan usaha tani dan administrasi lainnya.

20.  BNPB telah menyalurkan bantuan untuk rehabilitasi dan relokasi pasca erupsi Gunung Sinabung sebesar Rp 268,5 miliar.Jadi total dana yang telah disalurkan untuk penanganan letusan Gunung Sinabung sejak 2013 hingga September 2017 sebesar Rp 589,1 miliar.

Setiap gunung api memiliki karakter berbeda-beda sehingga penanganan dampak yang ditimbulkan dari letusan gunung api itu juga berbeda-beda.

Bahkan sosial dan budaya masyarakat yang terbentuk di tiap gunung pun berbeda.

"Ada ketidakpastian dari kedua gunung tersebut. Gunung Agung tidak dapat diprediksi kapan akan meletus; sedangkan Gunung Sinabung tidak dapat diprediksi kapan akan berhenti meletus. Itulah uniknya gunung api," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (4/10/2017).

Menurut Sutopo, Kegempaan di Gunung Agung yang terjadi masih intensif dan mengalami fluktuasi.

"Tidak ada tanda-tanda aktivitas menurun. Gempa vulkanik yang sering terjadi menunjukkan ketidakstabilan aktivitas gunung api," katanya.

Di kawah Gunung Agung, lanjut Sutopo sudah terbentuk rekahan dan keluar asap putih dengan tekanan lemah.

Secara visual belum terlihat tanda-tanda Gunung Agung meletus. 

Tidak dapat dipastikan kapan akan meletus. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved