Remaja Di Denpasar Unggah Foto Tali Biru Dengan Kata 'Puput' di Insta Story, Pacarnya Pun Menangis
Ia seakan tak percaya harus ditinggal kekasih yang sudah menemaninya selama sembilan bulan.
Penulis: I Dewa Made Satya Parama | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seorang remaja laki-laki berinisial GAP (16) ditemukan meninggal di dalam kamarnya, Jalan Kerta Dalam Sari Gang IV, Blok A No 1 B, Denpasar, Bali, Kamis (5/10/2017) sekitar pukul 12.30 Wita.
Usut punya usut, pelajar tersebut nekat mengakhiri hidup lantaran diduga ngambek setelah kekasihnya, Gek Mas (16), tidak sempat mengunjunginya di rumahnya.
Baca: GEGER, Perkelahian di Rumah Kos Jalan Tukad Badung X, Diduga karena Cinta Segi Empat
Baca: Kecelakaan Maut Libatkan 5 Kendaraan di Jalur Tengkorak Denpasar-Gilimanuk, 1 Orang Tewas Terjepit
Baca: Pelajar Kelas XI SMK Tewas di Kamarnya di Denpasar, Ada Luka Lecet Melingkar di Lehernya
Gek Mas tampak syok berat saat mendengar peristiwa ini.
ABG ini terus menangisi kepergian pacarnya saat berada di lokasi kejadian.
Ia seakan tak percaya harus ditinggal kekasih yang sudah menemaninya selama sembilan bulan.
Sepupu korban, Kadek Enya Sari (15) menuturkan, GAP dikabarkan belakangan ini sedikit posesif dengan pacarnya.
“Tadi pacarnya cerita, kalau dia (GAP) ingin ketemu pacarnya di rumah. Tapi pacarnya enggak bisa karena sedang ada kegiatan di sekolah,” ungkapnya.
Pada saat itu, pelajar kelas XI SMK Teknas, Denpasar, ini tidak bersekolah karena di sekolahnya sedang berlangsung upacara piodalan.
Sedangkan kekasihnya belum bisa mengunjungi GAP lantaran harus menari di sekolah.
Diduga karena ngambek tak sempat dikunjungi, remaja asal Kota Singaraja, Buleleng, ini kemudian mengakhiri hidup dengan menggunakan tali tambang warna biru di dalam kamarnya.
Baca: VIRAL, Video Bule Naik ke Puncak Gunung Agung yang Kondisinya Masih Kritis, Ini Imbauan BNPB
Diduga ia melakukannya sekitar pukul 09.00 Wita saat bapak angkatnya tak berada di rumah.
Komunikasi antara sepasang kekasih belia ini sedikit terhambat, karena handphone Gek Mas dalam keadaan rusak.
“Jarang komunikasi karena handphone pacarnya rusak. Jadi pacarnya pinjam handphone ajiknya (ayah) untuk kasih kabar ke GAP,” tutur Enya.
Semasa hidup, GAP dikenal sebagai remaja yang pendiam.
Namun apabila ada masalah biasanya ia menyempatkan curhat kepada adik sepupunya.
“Biasanya sering curhat, terakhir enggak ada bilang apa-apa,” tandasnya.
Namun, kata Enya, sebelum mengakhiri hidupnya GAP sempat memberi isyarat.
Ia mengunggah story di media sosial Instagram dengan memasang foto tali tambang biru, yang kemudian digunakan untuk gantung diri.
Masih di dalam story-nya, GAP juga menyisipkan kata "puput," --artinya selesai, dan menyertakan keterangan waktu pukul 8.52 Wita saat mengunggah story Instagram.
"Coba cek Instagramnya, sebelum kejadian, dia upload foto pegang tali tambang warna biru terus ada tulisan puput," ungkapnya.
Sementara itu, bapak angkat GAP, Wayan Muten (59), menerangkan terakhir kali anak angkatnya bertemu dengan kekasihnya pada Rabu (4/10/2017).
“Kemarin pacarnya sempat datang ke sini. Pas pulang dia sempat pamitan kok,” tuturnya dengaan raut wajah sedih.
Sebelum ditemukan tewas, Muten juga sempat pamitan kepada anak angkatnya untuk pergi bekerja.
GAP pun sempat mencium tangan sang ayah angkat sebelum pergi.
Dia pun tidak mengetahui pasti penyebab korban memutuskan mengakhiri hidupnya.
Dia pun tak tahu dari mana GAP mendapatkan tali tambang biru.
“Tali yang dipakai itu saya enggak tahu didapat dari mana,” cetusnya.
Meskipun merasa sedih, pria yang bekerja di Kampus Universitas Pendidikan Nasional ini mengaku sudah ikhlas dengan kepergian anak angkatnya.
"Sekarang saya sedang mengurus surat kepulangan jenazah biar bisa dipulangkan ke rumah," ujarnya mencoba tegar.
Menurut informasi yang dihimpun, GAP ditemukan pertama kali oleh temannya, Putu Wahyu Ariana (14), yang berkunjung ke rumahnya setelah pulang dari sekolah.
Di sana, saksi melihat pintu rumah depan sudah terbuka dan dalam keadaan sepi.
Sedangkan GAP dilihat sudah terbujur kaku dalam kondisi tergantung di dalam kamar.
Mengetahui peristiwa tersebut, Wahyu selanjutnya melapor ke ayah angkat korban yang sedang bekerja di Undiknas.
Pada tubuh GAP, polisi tidak menemukan luka-luka tanda kekerasan dan hanya menemukan tanda-tanda bunuh diri seperti lidah terjulur.
Kini jenazah GAP masih berada di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, rencananya jenazah akan dipulangkan ke kampung halamannya di Singaraja.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Putu Indrajaya, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Di lokasi kejadian, petugas menemukan barang bukti berupa tali tambang warna biru.
"Kami tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan, barang bukti yang kami amankan berupa tali tambang warna biru serta satu unit handphone,” ungkap Kapolsek. (*)