Gunung Agung Terkini
Gunung Agung Belum Meletus, Namun Gunung Di Daerah Ini Mulai Bergejolak, Masyarakat Panik
Data sementara terdapat 5 rumah rusak karena tertimpa batuan dari lereng gunung dan akibat guncangan gempa.
Penulis: Eviera Paramita Sandi | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM – Gunung Agung di Karangasem, Bali hingga saat ini belum meletus dan statusnya pun belum diturunkan dari level IV atau Awas.
Ratusan gempa vulkanik masih terjadi di sekitar gunung tertinggi di Bali ini.
Pengungsi pun masih bertahan di pos-pos pengungsian di beberapa daerah di Bali.
Baca: Baru di Ketinggian 1.800 Meter, Tiba-Tiba Kamera Drone Untuk Gunung Agung Bermasalah
Namun ternyata tidak hanya Gunung Agung saja yang saat ini aktivitasnya meningkat setelah puluhan tahun.
Baca: Masih Fase Kritis, Begini VIDEO Keadaan Gunung Agung Terkini Dari Bukit Bunyang Karangasem
Baca: Berada di Jalur Cincin Api, Magma Dari Gunung Agung Bisa Saja Bergerak ke Gunung Lain
Baca: Aktivitas Gunung Ini Meninggi, Ahli Geologi: Bisa Saja Magma Gunung Agung Pindah ke Gunung Lain
Adalah gunung Gunung Ili Lewotolok juga mengalami peningkatan status dari normal menjadi waspada (level 2).
Seperti diketahui Gunung Agung sendiri berada di jalur cincin api.
Sehingga berbicara tentang Gunung Agung tidak bisa lepas dari Gunung di jalur cincin api lainnya.
Dipaparkan oleh Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Pengurus Daerah Bali,I Ketut Ariantana, bahwasanya gunung yang berada di jalur “Cincin Api” pasti ada korelasi dengan gunung-gunung api lainnya karena struktur magmanya berhubungan.
Magma selalu aktif mencari celah.
Jika ada batuan yang lemah, celah-celahnya akan diisi oleh magma.
Ketika magma dari perut bumi tidak bisa menembus batuan dari Gunung Agung, bisa jadi magma tersebut bergerak ke celah atau rekahan yang lain.
Makanya, bisa saja jika magma di Gunung Agung nanti mulai stabil, itu berarti ada daerah-daerah lain mulai tidak stabil karena panas dari magma akan terus mendorong dan mencari celah ke atas karena sifat gas yang terkandung dalam magma.
Kini status Gunung Ili Lewolotok juga meningkat.
PVMBG menyatakan Gunung Ili Lewotolok statusnya Waspada sejak 7/10/2017 pukul 20:00 WITA.
Apakah ini berhubungan dengan Gunung Agung masih belum dapat dipastikan.
BNPB di laman Facebooknya menyebutkan pascagempa bumi yang beruntun dengan kekuatan 3,9 – 4,9 SR dengan pusat gempa di sekitar Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (10/10/2017), aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok tetap status Waspada (level 2).
Ada lima kali gempa dengan guncangan gempa yang dirasakan cukup kuat karena berpusat di darat ada kedalaman 10 – 30 kilometer.
Hal ini pun telah menyebabkan masyarakat panik.
Gempa dirasakan kuat di Desa Lamabute, Desa Napasabok, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan Kecamatan Ile Ape Timur Kabupaten Lembata pada Selasa dini hari hingga sore hari (10/10/2017).
Sebanyak 723 jiwa pun mengungsi ke beberapa tempat di Kecamatan Ile Ape.
Data sementara terdapat 5 rumah rusak karena tertimpa batuan dari lereng gunung dan akibat guncangan gempa.
PVMBG pun kini merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah Gunung Ili Lewotolok dan di seluruh area dalam radius 2 km dari puncak/pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Gunungapi Ili Lewotolok terletak di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan ketinggian 1423 meter di atas permukaan laut.
Sejarah erupsi G. Ili Lewotolok pernah terjadi pada tahun 1660, 1819, 1849, 1852, 1821, 1864, 1889, dan 1920.