Benarkah Diet Macan Ampuh dan Terbukti Turunkan Obesitas? Simak Resikonya Ini
Diet merupakan suatu hal yang sering dilakukan untuk menurunkan berat badan dan memiliki bentuk tubuh yang ideal.
Namun, ketika tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai energi, tubuh juga akan menghasilkan zat bernama keton. Kebanyakan keton dalam tubuh berisiko menyebabkan ketoasdosis. Kondisi ini ditandai dengan gejala mual, muntah, kulit kering, sering kencing, haus terus, hingga sulit bernapas.
2. Penyakit jantung dan pembuluh darah
Walau telah terbukti bahwa diet karnivor dapat menurunkan berat badan, diet seperti ini ternyata mungkin meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Masalahnya, saat Anda memilih makanan tinggi protein, Anda akhirnya meningkatkan asupan kolestrol dan lemak yang tinggi pula karena salah pilih menu diet.
Misalnya kalau Anda mengonsumsi susu, daging berlemak, serta es krim sebagai pilihan menu diet. Makanan-makanan tersebut dapat menurunkan fungsi pembuluh darah, meningkatkan kadar kolesterol, dan sebenarnya mengandung kalori yang tinggi.
3. Osteoporosis
Diet tinggi protein bisa menyebabkan tubuh kekurangan mineral bernama asam fosfat. Alhasil, kemampuan tulang menyerap kalsium pun berkurang. Selain itu, asupan protein yang tinggi dapat mendorong pembuangan kalsium melalui urine (air kencing). Akhirnya, tulang kekurangan kalsium dan menjadi rapuh. Tulang yang rapuh tentu bisa berkembang jadi osteoporosis.
Jadi, apa boleh melakukan diet karnivor?

Sebenarnya kunci paling penting untuk menurunkan berat badan bukanlah metode diet yang ekstrem, melainkan kedisiplinan untuk mulai hidup sehat. Meskipun dilakukan secara pelan-pelan.
Bila Anda memang ingin mencoba metode diet yang satu ini, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter atau ahli gizi. Tenaga kesehatan akan membantu Anda merancang perubahan pola makan yang paling aman dan sesuai dengan tubuh setiap orang yang tentu berbeda-beda. (*)
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Diet Karnivor, Benarkah Sehat dan Ampuh Turunkan Berat Badan?