Gunung Agung Terkini
46 Ribuan Warga KRB Belum Mengungsi di Tengah Dampak Bahaya Erupsi, Ini Berbagai Alasannya
Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) pun mengimbau warga segera mengungsi mengingat dampak berbahaya erupsi.
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Mereka belum mendapatkan tempat sehingga sementara harus tidur di dalam bak terbuka truk.
"Semalam kami tidur di sini dulu. Katanya tenda sudah penuh. Tidak ada tempat. Masih dicarikan tenda katanya," ujar I Gusti Ngurah Sutama, pengungsi asal Desa Muncan.
Total pengungsi di Gor Swecapura yang belum mendapat tempat hingga kemarin pagi sebanyak 30 orang.
Maklum mereka baru datang ke pengungsian pada Selasa (28/11/2017) malam.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klungkung, Putu Widiada, menjelaskan saat ini sudah ada tujuh tenda besar dan enam tenda family yang dipasang di Gor Swecapura.
Karena kekurangan tenda, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung agar bisa mengirimkan bantuan tenda.
"Jadi kami memohon tenda untuk antisipasi membeludaknya pengungsi. Misalnya kalau tidak ada yang datang, nanti biar dibagi agar tidak berdesakan," kata Widiada.
Berdasarkan data jumlah pengungsi di Klungkung sebanyak 7.790.
Mereka tersebar di 43 titik dari tiga kecamatan di Klungkung.
Sementara jumlah pengungsi di Gor Swecapura sebanyak 1.126 jiwa.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, menyatakan warga kali ini mengungsi dengan tertib dan atas kesadaran sendiri.
Hanya saja, warga tidak membawa kembali bantuan yang dulu sudah diberikan oleh pemerintah seperti matras, selimut, kompor, dan kipas.
Ia berharap jangan sampai ada kesan pemerintah membiarkan pengungsi tidur di alas tipis dan tanpa selimut.
Menurutnya para pengungsi sudah diimbau agar membawa kembali kompor, alat masak, dan kebutuhan lainnya.
“Minta lagi ke pemerintah agak sulit karena dulu sudah pernah dikasih. Tapi kemarin saya sudah minta ke pemerintah pusat, matras, selimut, tenda, terpal, alat masak. Ya mudah-mudahan didrop, kalau tidak ya kita musti cari-lah,” ujar Pastika saat meninjau kondisi pengungsi di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Rabu (29/11/2017).
