Gunung Agung Terkini

Misteri Gunung Agung, Apakah akan Meletus Secara Eksplosif atau Kembali ke Fase Normal?

Tremor overscale itu merupakan kali ketujuh sejak gunung yang akrab disebut Sang Giritohlangkir ini mengalami fase kritis.

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Facebook Pusdalops BPBD Prov Bali
Gunung Agung, Kamis (7/12/2017) 

Kondisi cuaca di kawasan Gunung Agung teramati mendung dan hujan dengan kilat petir yang terlihat bekali-kali.

Angin bertiup lemah ke arah barat.

Suhu udara 23-28 °C dan kelembaban udara 71-90%. Volume curah hujan tidak tercatat.

Gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis dan tinggi 1000-1500 m di atas puncak kawah.

Dengan demikian, hingga saat ini Gunung Agung masih berada pada fase kritis atau masih berstatus awas (level IV).

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki atau pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah gunung dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 10 km dari kawah gunung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yg paling aktual/terbaru.

Letusan VEI 5

Anomali Gunung Agung masih terjadi hingga kemarin.

Apakah Gunung Agung benar-benar meletus secara eksplosif (meledak ke atas), atau malah kembali ke fase normal? Hal ini masih menjadi misteri.

Devy mengatakan, jika dilihat dari catatan sejarah letusannya, Gunung Agung adalah satu di antara tujuh gunung api di dunia yang sempat meletus dengan skala VEI 5 secara berturut-turut. Apa itu VEI?

VEI atau kepanjangan dari Volcanic Explosivity Index, kata Devy, adalah skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan erupsi atau ledakan sebuah gunung api.

Devy mengatakan, Gunung Agung bahkan memiliki ciri khas dengan letusan berskala VEI 5 dua kali berturut-turut.

"Artinya memang ini adalah satu-satunya gunung di Indonesia yang pernah mengalami eksplosivitas yang sangat tinggi dua kali berturut-turut. Biasanya di gunung lain ada fase erupsi yang kecil, baru fase yang besar," kata Devy.

Sementara itu, sejak status awas 22 September 2017 hingga kemarin, skala VEI Gunung Agung paling tinggi VEI 2.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved