Bule Naik ke Padmasana, PHDI Minta Semua Pangempon Wajib Gembok Pura

PHDI juga melarang wisatawan masuk ke areal pura di luar upacara keagamaan, meskipun dia membayar.

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
net
Seorang bule nampak duduk di padmasana Pura Gelap Besakih, Karangasem. 

Selain itu, kata dia, juga mungkin karena tidak ada guide lokal yang mendampingi wisatawan tersebut.

“Jadi tidak salah menurut saya, cuma kita yang harus membuat aturan itu supaya jelas,” katanya.

Diatur Prajuru

Adapun Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, mengatakan pelarangan wisatawan yang masuk ke dalam pura, menurutnya tidak perlu diatur pemerintah.

Namun cukup diatur prajuru Desa Pakraman dengan "Desa Mawacara" nya.

“Yang bertanggung jawab mengurusi pura secara tradisi dan turun menurun adalah para pangempon pura. Pemerintah hanya membantu karena ini merupakan urusan kehidupan beragama sehingga tidak boleh diatur terlalu banyak,” kata Pastika pada kesempatan Dharma Shanti tersebut.

Terkait kasus bule naik ke palinggih padmasana, Pastika menduga peristiwa tersebut terjadi karena waktu itu pura dalam keadaan tidak ada yang menjaga, karena semua pangempon sedang mengungsi.

“Kejadian tersebut diakibatkan para pangempon mengungsi, tidak ada orang. Jadi naiklah dia, dipikirnya ada tempat duduk di atas. Dia tidak tahu kalau itu palinggih Ida Betara,” ujarnya.

Sebelumnya, Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiarta, memastikan bahwa peristiwa menghebohkan itu terjadi pada 1 Desember 2017.

Saat itu, Gunung Agung sedang erupsi sehingga kondisi Pura Gelap Besakih sepi.

Tidak pangempon maupun pemangku karena ikut mengungsi. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved