Kisah Pasukan Pengawal Berani Mati Kim Jong Un, Miliki Struktur Paling Ekstrem dan Canggih di Dunia
Dunia tengah dihebohkan dengan foto dan video pasukan pengawal yang berlari mengiringi mobil limusin Kim Jong Un, saat berada di Singapura.
Baca: Tak Tahan Dilecehkan & Diperlakukan Tak Senonoh oleh Dosen Pembimbingnya, Mahasiswi Ini Lapor Polisi

The Guard Command bertanggung jawab untuk mengamankan tempat di mana pun Kim Jong-un berada, baik itu di gedung kantornya, tempat tinggal pribadi maupun lokasi yang dia kunjungi di dalam atau di luar negeri.
Selain itu, GC memenuhi fungsi sejumlah logistik atau teknik yang mendukung pemimpin dalam pekerjaanya.
Mereka akan mengoperasikan dan memelihara saluran telepon keamanan IT yang akan digunakan Kim Jong-un.
Selain itu, tim GC akan membawa minuman keras, makanan, dan rokok yang dimiliki Kim, yang mungkin diminta saat berada di Singapura.
Baca: ASN Ini Minta Maaf Sebarkan Meme Presiden Jadi Pengemis, Polisi: Dikenai Wajib Lapor
Memeriksa makanan ataupun minuman sebelum disajikan kepada Kim Jong Un.
Ia juga membawa serta doktor pribadi dan staf medis, setidaknya dua orang ke Singapura, untuk memeriksa kesehatannya.
Dalam hal keamanan pribadi, Kim Jong Un membagi GC menjadi 2 garis pertahanan yang fokus pada keamanan tempat kerja Kim, tempat yang dikunjungi.
Memeriksa dan menginterogasi orang yang ingin bertemu Kim Jong-un.
Baca: Alami Penyakit Langka, Remaja 18 Tahun Ini Kulit Wajahnya Mengendur dan Terlihat Berusia Tua
GC menetapkan satu baris segera di luar grup di luar grup pengawal di sekitarnya jalan, pagar ataupun infrastruktur lainnnya dalam jarak setengah mil dari lokasi manapun.
Jika ada yang datang ke lobi hotel St Regis (tempat Kimmenginap), salah satu pengawal akan menginterogasi mereka.
Struktur keamanan tiga lapis ini hampir tidak pernah terdengar bagi pemimpin dunia manapun.
Ini adalah lapisan penjagaan keamanan presiden yang paling canggih, dan ekstrim di dunia. (*)
Artikel ini sudah tayang di Grid.id dengan judul Diboyong ke Singapura, Ini Tugas 12 Pasukan 'Berani Mati' Kim Jong Un