Ketut Catur Ungkap Alasan Ular Piton dan King Cobra Kerap Masuk Rumah Warga di Denpasar
Belakangan ini marak terjadinya penemuan ular yang masuk ke rumah-rumah warga di Denpasar
Penulis: Hisyam Mudin | Editor: Aloisius H Manggol
Menurutnya, meskipun ular ini banyak ditemukan di Sumatera dan Kalimantan, karakter ular piton di Sulawesi jauh lebih agresif.
Faktor kedua yang menyebabkan peristiwa nahas ini ialah kerusakan habitat dan kurangnya makanan.
Ketiga, ular piton berburu dengan cara menunggu dan menggunakan indra untuk mengenali mangsanya.
Mereka akan mengetahui di mana mangsanya dengan indra itu.
Ular piton juga punya semacam sensor yang bisa melihat darah panas (contoh manusia) ketika piton berhasil menerkam korban secara sembunyi2.
Alhasil korban gak akan bisa lagi melawan karena setelah menerkam piton akan melilit dengan kuat, mereka bisa ngerasain nafas korban nya.
Nah kalo mangsanya masih nafas lilitan nya terus di buat kuat sampe mangsanya mati lemas kehabisan nafas.
Penyebab keempat menurut panji, pada dasarnya hewan takut pada manusia namun dalam keadaan lapar hewan reptil ini bisa memakan apapun.
Bila yang terlihat saat itu adalah manusia, ular itu akan memangsanya.
Dan yang kelima, tidak semua ular piton bisa memangsa manusia.
Hanya ular piton yang ukuran kepalanya sama dengan telapak tangan kita saja yang bisa menelan tubuh kita.
Sebelumnya, warga Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara gegar, pasalnya seorang perempuan bernama Wa Tiba (54) tewas ditelan ular piton.
Diperkirakan, Wa Tiba ditelan antara Kamis (14/6/2018) petang hingga Jumat (15/6/2018) subuh.
Ibu dua anak ini sebelumnya pamit pergi ke kebun yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya saat warga takbiran menyambut Lebaran Idul Fitri 1439 H.
Saat itu, Tiba mengaku, hendak melihat kebun jagungnya yang kerap dirusak babi hutan.