Terserang Penyakit Langka GBS, Kadek Nia Mendadak Lumpuh Total, Biaya Obat Capai Rp 25 Juta

Kadek Nia Murni Yastini (18) itu didiagnosa tim dokter menderita penyakit langka, yakni Guillane Bare Syndrome (GBS)

Penulis: eurazmy | Editor: Irma Budiarti
Istimewa
LANGKA - Kadek Nia Murni Yastini terbaring lemah di RSUD Wangaya Denpasar, karena menderita penyakit langka, Guillane Bare Syndrome, baru-baru ini. Nia mengenakan seragam SMK Penerbangan Cakra Nusantara Bali. 

Lalu, esok harinya, Nia mengabarkan bahwa dirinya tidak bisa berdiri dan bergerak sama sekali.

"Bahkan tangannya juga tidak mampu bergerak. Ia hanya bisa tidur telentang di atas tempat tidur. Namun ia masih bisa tersenyum dan tertawa," katanya melalui keterangannya di laman pengumpulan donasi kitabisa.com.

"Saya masih berpikir bahwa dia kelelahan," akunya sembari berinisiatif mengoleskan minyak ke kakinya bersama teman sekamar lain.

Namun, ia merasa ada keanehan pada kaki Nia.

Dicubitlah kaki Nia, namun Nia tidak merasakan apapun.

Seketika, ia langsung membawanya ke RS terdekat.

Saat pemeriksaan hari pertama, terang dia, belum ada tanda-tanda apapun kecuali melemahnya sistem saraf tangan dan kaki, hingga pada titik lumpuh total.

"Esoknya, Nia bahkan sudah tidak bisa menelan makanan bahkan cairan. Juga sempat gangguan pernafasan sehingga memerlukan bantuan oksigen. Mengedipkan mata dan bicara saja susah," kata dia.

Esok harinya, lanjut Sutawa, dokter syaraf di RS terdekat mendiagnosis bahwa Nia terserang penyakit GBS dan harus segera dirujuk ke RS Tipe A.

Saat itu, pihak keluarga ingin langsung merujuk pulang anaknya untuk dirawat di Bali saja.

Bahkan, pada malam harinya Nia dinyatakan koma di ruang ICU RSUD Wangaya.

"Langsung dibawa pulang pakai mobil ambulans Sabtu (25/8/2018) pagi, datang di RS Sanglah sekira Minggu malam. Namun waktu itu ruangan ICU RS Sanglah sedang full akhirnya langsung dirawat pindah ke RSUD Wangaya," kata ayah Nia, Yastawa saat ditemui di ruang tunggu ICU RS Wangaya, Rabu.

Hingga saat ini, siswi kelas XXI jurusan perkantoran ini masih terbaring lemah di pembaringannya sembari mendapatkan perawatan intensif oleh tim dokter RSUD Wangaya.

Tiga hari selama masa perawatan, belum ada perubahan kondisi signifikan terjadi pada tubuh Nia.

Diperkirakan, proses penyembuhan pasien ini bisa mencapai antara 2 bulan sampai 1 tahun tergantung kondisi pasien.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved