55 Siswi Kerauhan Menari hingga Teriak Histeris, Panglukatan Ayam Bing Brahma akan Digelar

Suasana di SMPN 1 Selemadeg Barat, Tabanan, mendadak tidak kondusif, Jumat (7/9/2018) pukul 07.00 WITA

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
Istimewa
Suasana saat kerauhan dan pasca kerauhan yang ditangani Siwa Murthi di SMPN 1 Selemadeg Barat, Tabanan, Jumat (7/9/2018). 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Suasana di SMPN 1 Selemadeg Barat, Tabanan, mendadak tidak kondusif, Jumat (7/9/2018) pukul 07.00 WITA.

Sebab, puluhan siswi yang juga ikut andil pada pementasan Tarian Rejang Sandat Ratu Segara di Pantai Tanah Lot beberapa waktu lalu mengalami kerauhan.

Beruntung peristiwa tersebut tidak terjadi saat proses belajar mengajar, namun saat siswa hendak masuk kelas.

Sebelum terjadi kerauhan Jumat pagi, sehari sebelumnya juga terjadi hal yang sama.

Untungnya semua masih bisa diatasi dan keadaan mulai membaik.

"Iya memang ada kerauhan di sini. Kemarin juga terjadi kerauhan, tapi sudah tenang semua. Siswi yang mengalami kerauhan dari kelas VII, VIII dan IX. Kerauhan terjadi sejak pukul 07.00 hingga pukul 09.30," kata Wakil Kepala SMPN 1 Selemadeg Barat, I Nyoman Sumreg saat dihubungi, Jumat (7/9/2018).

Sumreg menyebutkan, dari 67 siswi yang ikut menari Tarian Rejang Sandat Ratu Segara, sebanyak 55 siswi di antaranya mengalami kerauhan di sekolah.

Saat itu, siswi yang mengalami kerauhan tampak menari hingga berteriak histeris seperti pada tempat lain sebelumnya.

Kerauhan terjadi di areal halaman sekolah dan di depan ruangan kelas.

"Sebagian besar siswi yang kerauhan ini merupakan penari Rejang Sandat Ratu Segara. Para siswi ini menari sampai menjerit atau teriak histeris. Kejadiannya di depan ruangan kelas,” tuturnya.

Atas kejadian tersebut, kata dia, seluruh siswa kecuali yang mengalami kerauhan dipulangkan lebih awal, sembari menunggu kedatangan Jro Mangku dari Siwa Murthi Bali untuk menangani siswi yang kerauhan tersebut.

“Takut akan kontak langsung dengan siswa lainnya, kami pulangkan siswa lebih awal. Untuk mengantisipasi terjadi kerauhan yang lebih banyak lagi," ujarnya.

“Mengenai apakah akan menghaturkan guru piduka di sekolah dan Tanah Lot, kami masih menunggu penanganan dari Jro Mangku dari Siwa Murti Bali," tandasnya. 

Ada Unsur Negatif

Jro Mangku Made Astawa dari Siwa Murthi mengakui langsung terjun ke lokasi setelah mendapat laporan ada siswi yang kebetulan sebagiannya penari mengalami kerauhan di SMPN 1 Selemadeg Barat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved