Simpang Ring Banjar

Cerita Empat Kuburan Seluas Dua Hektare, Tampuk Kepemimpinan Dipegang Jero Kubayan

Pada umumnya, kuburan desa atau kerap disebut setra adat di masing-masing desa pakraman hanya terdapat satu setra

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury

Kata salah seorang warga Banjar Dalem, Desa Songan, Jero Mangku Edi, prosesi ini disebut Meancak Saji.

Namun yang membedakan, jika model penguburan dengan prosesi meancak saji di Desa Terunyan bagi seluruh warga, di Desa Songan prosesi tersebut dikhususkan bagi orang-orang yang telah disucikan atau disebut Jero Putus.

“Mengapa tidak dikuburkan seperti lainnya? Karena jero putus itu sudah dianggap suci. Artinya kepala beliau tidak diperkenankan terkena tanah. Sebab itu prosesi penguburan hanya ditutup dengan ancak saji saja,” ungkapnya.

Selain itu di wilayah ini juga terdapat Sema Gelgel.

Sema ini dikhususkan bagi warga klan Gelgel, yang bukan merupakan keturunan asli atau pendatang.

Prosesi penguburan bagi klan Gelgel pun juga berbeda dengan tiga sema lainnya.

“Prosesi pemakaman bagi klan Gelgel tidak sama dengan masyarakat asli Songan. Mereka menjalankan prosesi pemakanan sama dengan warga Bali lain, yakni langsung diaben,” ujar Jero Mangku Edi. 

Gelar Jero dari Sakit Tak Sembuh

Di wilayah Desa Songan, Kintamani yang mayoritas penduduknya sebagai petani hortikultura juga memiliki gelar ‘jero’ yang tidak hanya disematkan bagi orang-orang dewasa, namun juga anak-anak.

Bendesa Pakraman Songan, Jero Temu mengatakan, sesuai sastranya, Jero Mangku dibagi menjadi dua kelompok.

Pertama Jero Mangku Kesudi, yang artinya ditunjuk langsung oleh krama.

Dan Jero Tapakan Widi, yang prosesinya melalui ngerauhang.

“Yang banyak Jero Tapakan Widi, yang nantinya menjadi Jero Dasaran. Kebanyakan diawali petunjuk berupa sakit yang tak kunjung sembuh, meski telah melakukan pengobatan kemanapun,” ujarnya.

Ia mencontohkan seperti keponakannya yang saat umur tujuh tahun memiliki benjolan di perut.

Salah seorang keluarganya yang merupakan kalangan akademisi menyarankan untuk operasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved