Simpang Ring Banjar

Cerita Empat Kuburan Seluas Dua Hektare, Tampuk Kepemimpinan Dipegang Jero Kubayan

Pada umumnya, kuburan desa atau kerap disebut setra adat di masing-masing desa pakraman hanya terdapat satu setra

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury

Namun tak lama usai menjalani operasi, benjolan serupa kembali tumbuh, bahkan dinyatakan kanker darah.

“Jangka waktunya tak kurang dalam waktu sepekan. Bagaimana akan dioperasi lagi? Akhirnya saya ajak pulang, untuk nunas baos ke balian. Akhirnya dibuatkan upacara prosesi pewintenan, dan besoknya dibawa berobat ke Denpasar, sudah normal. Itulah yang kebanyakan terjadi di Songan sehingga mandarah daging dan dipercaya masyarakat sekitar,” jelasnya.

Jero Temu juga mengungkapkan, setelah diwinten, sesorang tersebut akan menjadi jero tapakan.

Jelas, setelah menjadi jero, ada pantangan yang tidak boleh dilanggar.

Seperti tidak boleh makan daging babi (khususnya), dan sapi (umumnya).

“Pantangan ini ada karena mereka sudah diwinten, dan dianggap suci sehingga tidak diperkenankan melepas hal-hal yang dianggap suci. Seperti daging babi karena dianggap kotor,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved