Polwan 23 Tahun Dirudapaksa 2 Letkol dan 1 Mayor, Aksi Bejat itu Berlangsung Sepanjang Malam

Polwan 23 Tahun Dirudapaksa 2 Letkol dan 1 Mayor, Aksi Bejat itu Berlangsung Sepanjang Malam

net
ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, MOSKWA - Seorang polisi wanita (polwan) berusia 23 tahun di Rusia diperkosa tiga temannya yang juga anggota polisi seusai mengikuti pesta minuman keras (miras).

Polwan tersebut juga mengaku dia dipaksa ikut acara minum-minuman di tengah malam yang terjadi di kota Ufa, Republik Bashkortostan, Rusia.

Polwan itu mengatakan, dalam insiden yang terjadi pada 29 Oktober 2018 lalu itu, dia dipaksa terus minum hingga akhirnya pingsan.

Baca: Gubernur Koster: Bali Tidak Lagi Menjadi Pulau Surga, Sekarang Disindir Pulau Neraka Karena Ini

"Ketiga polisi itu mengambil keuntungan dari kondisi tersebut. Menurut korban, perkosaan itu terjadi sepanjang malam," ujar seorang sumber.

Para tersangka adalah anggota kepolisian distrik di Ufa.

Mereka adalah Letkol Eduard Matveev (51) dan Letkol Salavat Galiyev (50). 

Baca: Banyak yang Tak Tau, Ini Alasan Black Box Lion Air JT 610 Direndam di Dalam Air Setelah Ditemukan

Satu tersangka lagi adalah kepala departemen migrasi Mayor Pavel Yaromchuk (34).

Dikutip dari Kompas.com, lokasi perkosaan itu adalah di kantor kementerian dalam negeri setempat yang membawahi kepolisian.

Kejahatan itu disebut didorong oleh Yaromchuk yang mengenal korban. Demikian sejumlah laporan.

Baca: Gubernur Koster: Balian Akan Dibuatkan Loket Khusus di Rumah Sakit, Obati Gunakan Mantra

Dugaan kekerasan seksual ini memicu skandal besar sehingga satu tim penyidik dikirim dari Moskwa ke Ufa, ibu kota wilayah kaya minyak itu.

Di sana, Komite Investigasi Rusia membuka penyidikan kasus kriminal khusus perkosaan dan serangan seksual terhadap ketiga tersangka.

Jika terbukti maka ketiga polisi itu terancam hukuman penjara maksimal 10 tahun.

Baca: Coach WCP: Saya Sudah Doa Pasrah dan Siap Nyawa Saya Dicabut

Situs berita lokal ufa1.ru mengabarkan, seorang sumber kepolisian mengatakan insiden itu dipicu saat ketiga polisi itu minum-minum hingga larut malam di kantor. Saat itulah mereka mengajak seorang polisi perempuan bergabung dalam pesta minuman keras tersebut.

"Semua tersangka sudah ditahan dan investigasi sudah digelar untuk mengungkap kejahatan ini dan untuk menentukan hukuman yang akan dijatuhkan," ujar juru bicara komite investigasi.

Sementara itu, juru bicara kepolisian nasional Kolonel Irina Volk mengatakan, para penyidik senior sudah dikirim dari Moskwa untuk menangani kasus ini.

Baca: Sebelum Jatuh, Lion Air JT 610 Terbang dengan Speed 340, Pilot Senior: Itu Tak Masuk Akal

3 Pria, Janda Muda, dan Wanita 15 Tahun Kepergok di Satu Kamar, Kenakan Kain Sarung di Toilet

Sebuah rumah kos, di Kelurahan Lawangan Daja, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, digerebek aparat Satpol PP, Pamekasan.

Dalam penggerebekan itu, ditemukan tiga pria dan dua wanita di dalam satu kamar, Rabu (30/10/2018), sekitar pukul 10.00 WIB.

Ketiga pria itu yakni, TH (15), Ikbal Abror (22) dan Bahrul Rosi (19), ketiganya warga Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Pamekasan.

Baca: Petugas Sempat Kira Bukan Tengkorak Manusia, Tapi Gede Widiarsana Yakin itu Tulang Belulang Ayahnya

Sedang kedua wanita, masing-masing janda satu anak, yakni Roriatul Mukarromah (24) dan H (15), keduanya warga Kecamatan Karang Penang, Sampang.

Sebelum digerebek, sejumlah petugas Satpol PP menggelar patroli ke sejumlah rumah kos untuk melakukan penertiban.

Ketika petugas tiba di rumah kos milik HN, di Jalan Bonorogo, petugas curiga karena terdapat satu kamar kos pintunya tertutup dan terkunci dari dalam.

Baca: Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh di Kawasan Kuburan Kapal-kapal Karam, Ini Penjelasan Lengkapnya

Kemudian petugas mengetuk pintu kamar itu, namun penghuninya tidak segera membuka, sehingga petugas terus menggedornya.

Setelah pintu dibuka, petugas melihat tiga pemuda berpakaian lengkap.

Setelah petugas menanyakan siapa pemilik kamar kos itu, ketiga pria itu hanya terdiam.

Selanjutnya petugas menuju kamar mandi di dalam kamar yang tertutup.

Ternyata di dalam kamar mandi, terdapat dua wanita memakai baju dan mengenakan kain sarung.

“Maaf pak, kami tidak melakukan apa-apa. Kami hanya tidur-tiduran saja di dalam kamar ini,” ujar Roriatul Mukarromah, penghuni rumah kos.

Di hadapan petugas, Roriatul Mukarromah mengaku, ia kos di tempat itu lebih dari dua bulan.

Ia berjualan kopi di area Monumen Arek Lancor.

Sedang H, kebetulan diajak menginap untuk menemani dirinya.

Rofiatul Mukarromah beralasan keberadaan tiga pria di dalam kamarnya itu ia yang sengaja mengundang tadi malam.

Saat pulang jualan kopi, dirinya merasa lapar dan minta tolong agar dibelikan makan sekalian diantarkan ke kamar kosnya.

“Saya berani minta tolong belikan nasi malam-malam dan mengantarnya ke kamar kos ini, karena saya sudah kenal karena sering minum kopi di tempat saya,” kata Roriatul Mukarrohmah.

Sementara Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Pamekasan, Mohammad Hasanurrahman, menyatakan selain meminta keterangan dan memberikan pembinaan mental kepada mereka, ia akan memanggil pemilik rumah kos untuk diberi pengaharan sekaligus teguran.

Kini, ketiga pria dan kedua wanita itu sedang dimintai keterangan di kantor Satpol PP Pamekasan dibuatkan surat pernyataan tertulis agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.

"Sebelum mereka dilepas dan dipulangkan, kami akan panggil kepala desa (Kades) untuk diserahkan," tandas Hasan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Pingsan Usai Minum-minum, Seorang Polwan Diperkosa Tiga Rekannya"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved