Kasus Godel Mati dengan Isi Jeroan yang Hilang Terungkap, Video ini Patahkan Isu Mistis
Kasus Godel Mati dengan Isi Jeroan yang Hilang Terungkap, Video ini Patahkan Isu Mistis
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Aloisius H Manggol
Disamping itu, jeroan sapi juga mengandung asam amino yang memang diperlukan bagi hewan karnivora.
“Sasaran pada anak sapi kemungkinan karena kebutuhan makanan dihutan sudah habis. Disamping itu, anakan sapi yang baru saja lahir dengan umur kisaran 15 hari, juga masih berbau darah. Sehingga mudah memancing hewan pemangsa,” jelasnya.
Berdasarkan data di kepolisian, hingga kini kasus kematian godel warga tercatat sebanyak 11 laporan.
7 laporan diantaranya berasal dari Desa Langgahan, 2 laporan berasal dari Desa Belancan, dan 2 laporan lain dari desa Bayung Cerik.
“Sebenarnya 12 ekor, namun 1 ekor kematian anak sapi di Desa Mangguh, Kintamani tidak dilaporkan. Seluruh desa tersebut wilayahnya saling berdekatan. Sedangkan kawanan anjing liar ini bersembunyi di goa-goa sekitar. Meski demikian, cukup sulit menemukan karena goa itu sempit, dan sulit dimasuki manusia,” tutur Kompol Gunawan.
Mengenai langkah antisipasi, Kapolsek asal Kecamatan Dawan, Klungkung ini mengatakan akan segera mengungkapkan rekaman ini pada masyarakat Desa Langgahan, serta menjelaskan bahwa penyebab kematian godel merupakan anjing liar.
Sehingga tidak menimbulkan spekulasi beragam.
Dia juga menegaskan jika CCTV itu tidak bisa dibohongi.
Sebab, pengungkapan bukti yang paling akurat adalah bukti CCTV.
Rekaman ini sekaligus menepis anggapan hal mistis yang dikait-kaitkan.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Kabupaten untuk melakukan eliminasi. Anjing-anjing ini tidak ada pemiliknya, dan bukan merupakan anjing khas kintamani,” tandasnya.